EDISI.CO, BATAM– Warga Pulau Rempang menggelar peringatan Isra’ Mi’raj di Kampung Sungai Buluh, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Kamis (8/2/2024). Peringatan Isra’ Mi’raj ini disandingkan dengan orasi dan pernyataan sikap warga Pulau Rempang menolak rencana pemerintah melakukan penggusuran imbas Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Pernyataan sikap itu disampaikan di penghujung perinagatan hari besar Umat Muslim di seluruh dunia ini. Warga berkumpul, membentangkan spanduk berisi tulisan penolakan penggusuran.
“Kami masyarakat Rempang Galang menyatakan tetap menolak relokasi dan investasi yang merusak laut dan darat,” kata salah satu warga.
Deklarasi penolakan rencana penggusuran kampung-kampung di Pulau Rempang terus menerus ada dari warga. Mereka selalu sampaikan dalam banyak kesempatan, utamanya dalam peringatan hari besar seperti peringatan Isra’ Mi’raj hari ini.
Upaya ini, menjadi bukti eksistensi masyarakat Pulau Rempang yang telah turun temurun mendiami kampung-kampung di sini, bahkan sejak ratusan tahun lalu.
Baca juga: Kampanye di Batam, Mahfud MD Singgung Lapangan Kerja dan Perampasan Tanah Masyarakat
Masyarakat enggan digusur karena merasa memiliki hak atas ruang hidup yang dititipkan leluhur mereka.
Peringatan Isra’ Mi’raj ini sendiri, dilaksanakan sekitar pukul 09.30 WIB. Diawali dengan sholawat, dilanjutkan dengan ceramah agama, orasi dan penyataan sikap oleh masyarakat yang hadir di acara ini.
Ustad Asep Rabbani, menjadi penceramah dalam acara ini. Ia membawa serta santrinya. Ia sampaikan agar masyarakat tetap menjaga kewajiban melaksanakan Sholat beriringan dengan perjuangan mempertahan apa yang diyakini warga sebagai hak mereka. Ustad Asep Rabbani juga mengingatkan untuk menjaga hubungan dan berbuat baik kepada sesama, karena apa yang dilakukan akan mendapatkan balasan.