
Warga pulau di pesisir Batam memanfaatkan transportasi laut (Kapal penyeberangan) sebagai moda transportasi utama mereka-Edisi/BBI
EDISI.CO, BATAM- Mencoba transportasi antar pulau di pesisir Batam, nampaknya harus menjadi agenda yang tidak boleh dilewatkan. Kepulauan Riau (Kepri) yang terdiri dari gugusan pulau menjadikan kapal penyeberangan dengan ragam bentuk sebagai moda transportasi utama warga Kepri, termasuk masyarakat pulau di pesisir Batam.
Dapat merasakan sensasi menyeberang ke pulau-pulau di pesisir Batam, akan memberi banyak hal baru. Tidak hanya soal pengalaman pribadi tentang naik kapal, tapi juga dapat merasakan realita satu bagian kehidupan masyarakat pesisir.
Baca juga: Karas, Pulau di Pesisir Batam Tempat Penyu Bertelur
Berkunjung ke Pulau Karas, Kelurahan Karas, Kecamatan Galang, di pesisir Batam adalah satu yang harus dicoba. Perlu waktu sekitar 20 menit sampai 40 menit dengan kapal cepat (speedboat) dari dermaga di Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang untuk sampai ke Pulau Karas.
Dengan kapal cepat ini, kita akan dibawa melintasi Pulau Mubut; Caros dan Pangkil, lalu tiba di sisi terdekat Pulau Karas.

Dari sini, kita akan dibawa menyusuri sisi terluar Kampung Batu Putih; Range; Pengilang dan Kampung Padang yang menjadi lokasi kapal yang membawa penumpang berhenti di dermaga Pulau Karas. Suguhan rumah-rumah panggung milik warga di sepanjang garis pantai, kapal-kapal nelayan bertambat dengan berbagai ukuran, kelong warga di ujung tubir akan menjadi suguhan bagi siapa yang berkunjung.
Baca juga: Dianggap Unik dan Indah, Ini Pantai di Rempang Galang yang Sering Diserbu Pengunjung
Muhammad Nazar, warga Pulau Karas yang Anak Buah Kapal (ABK) transportasi laut dari Pulau Karas ke dermaga di rakyat di Kampung Sembulang, menuturkan ada tiga buah kapal yang melayani rute Karas-Sembulang.
Semua kapal berangkat di jam yang sama, pukul 06.30 WIB kapal berangkat dari Karas menuju Sembulang; pukul 08.00 WIB kapal bergerak dari Sembulang menuju Karas.
Jadwal berikutnya, kapal akan berangkat dari Karas menuju Sembulang pada pukul 13.00 WIB dan kembali lagi ke karas pada pukul antara pukul 14.00 WIB atau pukul 15.00 WIB menyesuaikan dengan ada tidaknya penumpang yang akan ikut menyeberang kembali ke Karas.
“Angkutan ke Karas rutin setiap hari ada, kadang ramai kadang tidak juga,” kata Nazar menjelaskan.
Selain kapal yang dikelola warga, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perhubungan juga menyediakan layanan penyeberangan gratis Sembulang-Karas, namun tidak setiap hari. Kapal hanya beroperasi pada hari Senin; Rabu dan Sabtu, dengan rincian pukul 06.30 WIB berangkat dari Karas menuju Sembulang dan pukul 12.00 WIB kapal lagi kembali ke Karas.
Daya tampung dan waktu operasional kapal yang terbatas, membuat tidak semua warga dapat terlayani.
Kehadiran layanan transportasi dari inisiatif warga, tetap bisa berjalan meskipun berbayar sekitar Rp30.000 untuk sekali jalan, karena keterbatasan dukungan pemerintah tersebut. Apalagi layanan kapal-kapal tersebut jauh lebih unggul dari sisi kecepatan dan kenyamanan warga.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan kualitas transportasi warga di Pulau Karas berkembang cukup signifikan. Masing-masing penyedia layanan penyeberangan berlomba menarik penumpang dengan tawaran kenyamanan pada sisi kecepatan, daya tampung dan kenyamanan pengunjung selama di kapal.
Kondisi ini tentu menguntungkan warga Pulau Karas, mereka yang dalam beberapa tahun belakangan butuh waktu sekitar 40 menit sampai satu jam untuk rute Karas-Sembulang, kini dapat lebih cepat dengan durasi 20 menit sampai 30 menit saja.
Warga juga mendapatkan tempat duduk yang nyaman dengan kursi papan dilapisi busa. Mereka juga tidak perlu khawatir basah ketika ombak sedang tinggi karena kapal tertutup dengan tingkat keamanan yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.