EDISI.CO, BATAM- Nostalgia Wayang Gambar (Layar tancap) kembali dinikmati masyarakat Kampung Darat Pulau, Kelurahan Karas, Kecamatan Galang pada 5 dan 6 Juni 2022.
Warga dari berbagai generasi ambil bagian dalam kegiatan yang ditaja oleh Komunitas Right Thing to Sea (RTTS), mengulang suasana keceriaan puluhan tahun lalu.
Daud, warga Kampung Darat Pulau, mengatakan momen mereka nonton Wayang Gambar dulu adalah hiburan utama malam hari ketika itu. Meskipun harus membayar ketika ingin nonton, mereka tidak keberatan karena senang dapat menjadi bagian dari penikmat Wayang Gambar.
Baca juga: Karas, Pulau di Pesisir Batam Tempat Penyu Bertelur
RTTS adalah komunitas yang diisi oleh anak-anak muda yang menjalankan program edukasi tentang lingkungan di Kampung Darat Pulau. Wayang Gambar yang saat ini dikenal dengan Layar Tancap kembali hadir sebagai bagian dari kegiatan mereka bersama masyarakat di sana.
“Ini (Wayang Gambar) hiburan kami tahun 60-an dulu, waktu masih kecil-kecil,” kata Daud yang ikut nonton bareng di halaman salah satu rumah warga pada Selasa (6/6/2022) malam itu.
Malam itu, film yang diputar adalah Nujum Pak Belalang, film komedi yang disutradarai dan dibintangi oleh P. Ramlee.
Mengutip laman http://p2k.unkris.ac.id film ini seperti dongeng dan didasarkan pada kisah rakyat Melayu. Bercerita tentang Pak Belalang, seorang pria malas yang membenci kerja keras. Dia memiliki seorang anak yang sedang kecil bernama Belalang, yang semakin pintar dan semakin pekerja keras dari ayahnya.
Laiknya film komedi, penonton di segala usia yang ada ikut larut dalam tawa melihat aksi para pelakon. Film dengan bahasa dan pelakon Melayu terbit tahun 1959 ini juga sesuai dengan masyarakat Kampung Darat Pulau yang umumnya orang Melayu.
Penonton tetap ramai sampai akhir kegiatan, menikmati hiburan nonton bareng. Bagi orang-orang tua seperti Daud dan banyak warga lainnya, ini adalah nostalgia yang sayang ketika dilewatkan.
“Kami dulu harus bayar, mereka (penyelenggara Wayang Gambar) membuat sekat dari atap, jadi kalau mau nonton wayang harus masuk dan bayar karcis, sekitar Rp 10,00,” kata Daud lagi.
Lokasi nonton yang berada dekat jalan kampung, membuat penonton yang hadir tidak hanya warga Kampung Darat Pulau saja. Warga kampung lain yang kebetulan melintas, ada juga yang memilih berhenti untuk ikut nonton bersama.
Warga yang profesinya sebagai pedagang, utamanya penjual makanan, juga ambil bagian. Mereka membaur dengan lapak sederhana di sekitar kawasan ini. Laris? Pasti!!!