EDISI.CO, BATAM- Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate, saat berkunjung ke Kota Batam pada Jumat (24/6/2022) akan menghadiri dua agenda utama di Kecamatan Nongsa, Batam.
Kedua agenda tersebut adalah kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) dan mengunjungi area pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) yang juga berada di kawasan Nongsa.
Baca juga: Gubernur Ansar Prioritaskan Gesa Percepatan Pembangunan BTS di Wilayah Perbatasan
Sebelumnya, Johnny menyebutkan ada empat daerah yang masuk lokasi prioritas Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). Salah satu daerah yang telah dilakukan peninjauan lahan dan dinilai siap di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
“Jakarta sudah siap, Batam juga di dalam sort-list yang prioritas. Ibu Kota Negara baru pasti harus kita bangun dan terakhir kita sedang melakukan telaah akhir pilihannya dan Labuan Bajo mempunyai potensi besar menjadi pusat data nasional keempat nasional,” jelasnya usai meninjau calon lokasi lahan pembangunan PDN di Nongsa Digital Park, Batam seperti dimuat dalam laman https://infopublik.id/ pada Jumat (23/4/2021) lalu.
Berkaitan dengan standar PDN, Menkominfo menjelaskan bahwa pemerintah akan membangun government cloud dengan standar yang paling tinggi yang saat ini digunakan di dunia. Standar kapasitas tinggi itu disebut tier for global standard atau standard global tier 4.
Baca juga: Ketika Gubernur Kepri Sarankan Menteri Sandi
“Itu harus memenuhi beberapa standar teknis dari power suply, akses cloud atau ruang server, security, safety, dan tentu untuk Indonesia pertimbangan geostrategis akan menjadi acuan yang penting juga,” ujarnya.
Menteri Johnny memaparkan kesiapan talenta digital berkaitan dengan pembangunan PDN. Menurutnya, komitmen pemerintah menghadirkan talenta digital Indonesia adalah dengan menggelar aktif pelatihan-pelatihan berbasis digital.
“Indonesia memang membutuhkan talenta digital. Kita punya talenta digital gap itu besar sekali. Artinya, kita harus menghasilkan sekitar 600 ribu digital talent atau keahlian SDM digital setiap tahunnya.
Salah satu disamping Kominfo sendiri yang membangun tiga level pelatihan digital, yaitu basic skill lewat Gerakan Nasional Literasi Digital, intermediate skill melalui Digital Talent Scholarship dan Advance Skill melalui Digital Leadership Academy,” jelasnya.
Menkominfo mengapresiasi peran serta berbagai pihak yang juga telah menyiapkan talenta digital Indonesia yang berkualitas. Seperti di sektor privat yang mengambil bagian bersama seperti Nongsa Digital Park yang membangun digital academy.
“Ekosistem mitra kerja khususnya perusahaan teknologi global saya kira menunjukkan minat dan partisipasi yang besar sekali untuk membangun Digital Talent Indonesia, karena akhirnya untuk memenuhi kebutuhan mereka juga,” ungkapnya.
Menteri Johnny menegaskan pemerintah akan berkonsentrasi untuk membangun basic skill di tingkat literasi. Pada tahun tahun 2021 ini akan dilakukan Gerakan Nasional Literasi Digital yang akan melibatkan 12,4 juta rakyat dan setiap tahun nanti akan terus ditingkatkan.
“Saya sendiri berharap kalau setiap tahun 12 sampai 25 juta misalnya, maka sampai tahun 2024 kita bisa hasilkan sekitar 100 juta digital talent melalui gerakan nasional literasi digital,” tandasnya.
Menkominfo menegaskan pemerintah daerah juga memiliki peran strategis dalam mengembangkan talenta digital Indonesia.
“Peran strategis pemerintah daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota menjadi begitu penting untuk menjadi mitra kerja, bersama dengan lebih dari 110 lembaga baik lembaga pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat untuk mendorong suksesnya gerakan nasional literasi digital kita,” paparnya.