EDISI.CO, NASIONAL- Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 telah dirumuskan oleh pemerintah. Anggaran kesehatan naik dari Rp133 triliun jadi Rp168,4 triliun.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam sidang kabinet yang digelar oleh Presiden Republik (RI) Joko Widodo di Kantor Presiden, senin (8/8).
“Kita akan tetap menganggarkan anggaran pendidikan 20 persen. (Untuk) anggaran kesehatan tidak lagi memberikan alokasi khusus untuk pandemi. Namun, anggaran kesehatan yang reguler akan naik dari Rp133 triliun ke Rp 168,4 triliun,” ujar Sri Mulyani, seperti dikutip dari kompas.com edisi 9 Agustus 2022.
Baca juga: Gubernur Pantau Revitalisasi Pulau Penyengat
Ia juga menambahkan, total anggaran subsidi untuk masyarakat akan meningkat pada 2023.
“Sebagai gambaran, tahun ini total besaran anggaran subsidi sebanyak Rp 502 triliun. Tahun depan juga masih akan sangat besar. Yang nanti angka finalnya akan disampaikan oleh Bapak Presiden,” lanjutnya di laman yang sama.
Baca juga: Ancaman Krisis Non Tradisional Bagi ASEAN
Selain membahas RAPBN 2023, sidang yang dipimpin oleh Presiden Jokowi itu juga membahas desain dari RAPBN 2023 dalam situasi di mana perekonomian global mengalami guncangan dan gejolak serta ketidakpastian yang sangat tinggi.
Presiden Jokowi memberikan arahan agar RAPBN 2023 harus didesain untuk bisa mampu tetap menjaga fleksibilitas dalam mengelola gejolak yang terjadi.
Pada 16 Agustus mendatang, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan nota keuangan RAPBN 2023 di Gedung DPR/MPR.
“Nanti akan disampaikan oleh Bapak Presiden angka finalnya dan oleh karena itu kami tidak menyampaikan di sini. Namun presiden tadi menyampaikan bahwa pertumbuhan defisit APBN harus dibawah 3 persen dan dijaga dari sisi sustainabilitasnya,” tutupnya.
Penulis: Irvan
Sumber: kompas.com
Editor: Bobi