EDISI.CO, BATAM– Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Batam 2023-2032. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik.
“Melalui pengesahan RUPTL tersebut, diharapkan dapat tercapai sistem tenaga listrik PT PLN Batam yang lebih andal untuk kebutuhan industri, bisnis termasuk data center dan rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan investasi di Batam,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu pada acara Diseminasi RUPTL PT PLN Batam 2023-2032 di Batam, melansir dari laman Kementerian ESDM, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Layanan Blink BP Batam Kembali Hadir di Tengah Masyarakat, Simak Jadwal dan Lokasinya
Ia menambahkan, dalam RUPTL 2023-2032, PT PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun.
Peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antar wilayah usaha dengan PT PLN 400 MW.
“Ini merupakan pertama kalinya PT PLN Batam memiliki RUPTL dengan lompatan target bauran EBT yang signifikan yaitu mencapai 24% pada tahun 2026 dan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 35% pada tahun 2032,” kata Jisman.
Peningkatan bauran EBT tersebut akan dicapai dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Batam dan penyaluran tenaga listrik berbasiskan EBT dari “grid” Sumatera melalui interkoneksi Sumatera-Batam nantinya.
“Proyeksi bauran EBT yang pada akhir periode RUPTL sebelumnya hanya sekitar 0,5 persen dan meningkat pada RUPTL terbaru menjadi sekitar 35 persen, lebih tinggi dari target nasional tahun 2032. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong transisi energi menuju “Net Zero Emission” (NZE),” paparnya.
Untuk mengimplementasikan rencana dalam RUPTL PT PLN Batam tersebut, Jisman mengatakan pentingnya kontribusi dan peran aktif dari para pemangku kepentingan termasuk PT PLN (Persero) dalam merealisasikan Interkoneksi Sumatera-Batam-Bintan.
Ia mengharapkan para pemangku kepentingan di Kota Batam dapat mendukung terwujudnya peningkatan keandalan pasokan listrik di Batam.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra menyampaikan, tingginya pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang mencapai 6,84 persen pada tahun 2022, menjadikan Batam sebagai menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia .
“Tingginya pertumbuhan ekonomi di Kota Batam menjadi tantangan tersendiri bagi PLN Batam untuk menyediakan energi listrik yang andal dan inovatif. Maka dari itu PLN Batam menyusun RUPTL 2023-2032 dengan penambahan MVA tersambung, kapasitas pembangkit, penambahan bauran energi, jaringan transmisi, kapasitas gardu induk, jaringan distribusi dan prognosa penambahan pelanggan,” ujarnya.
Irwansyah menambahkan demi menjaga keandalan ketersediaan listrik bagi pelanggan, dan peningkatan kapasitas energi hijau, PT PLN Batam berkomitmen mencapai bauran energi dari EBT sebesar 25 persen pada tahun 2027 dan 34,7 persen pada tahun 2032.
PT PLN dan PT PLN Batam telah merencanakan interkoneksi Sumatera-Batam dari sumber EBT sebesar 300 MW pada tahun 2026 dan meningkat menjadi 400 MW pada tahun 2030.
“Semoga dengan penambahan kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat mendukung program pemerintah untuk mempercepat pencapaian “Net Zero Emission” (NZE) di tahun 2060,” pungkasnya.