EDISI.CO, BATAM– Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, kembali menggelar lomba lari 10 Kilometer (Batam 10K) pada 23 Juli 2023 mendatang.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan pihaknya memasang target sebanyak 1.000 orang menjadi peserta olahraga lari yang kembali terlaksana setelah Pandemi Covid-19 ini.
Bagi peserta yang ingin ambil bagian, panitia telah membuka pendaftaran mulai 22 Juni-6 Juli 2023. Peserta bisa mendaftar di link pendaftaran https://bit.ly/2023RUNBATAM10K. Untuk biaya pendaftaran yakni Rp 150 ribu, peserta akan mendapakan medali, jersey, asuransi, dan snack.
Berikut ini syarat dan ketentuan kegiatan lari Batam 10K, untuk kategori umum yakni peserta minimal berusia 17 tahun, didukung dengan dokumen berupa KTP atau Paspor atau SIM yang diunggah saat pendaftaran.
Bagi warga negara asing atau WNA diwajibkan mengirimkan dokumen paspor pada panitia sebelum mengisi formulir pendaftaran, sehat jasmani dan rohani yakni peserta tidak memiliki riwayat penyakit bawaan dan tidak dalam keadaan sakit.
Bagi peserta yang sudah terdaftar dan sudah melakukan pembayaran namun tidak hadir dengan alasan apapun, peserta tidak mendapat pengembalian dana atau refund. Peserta dowajibkan mengunakan race pack atau jersey dan nomor dada yang telah disediakan panitia, jika tidak mengunakan maka peserta dinyatakan gugur dalam kegiatan Batam 10K. Keputusan juri dianggap mutlak.
“Start dan finish di Hotel Santika Batam,” kata Ardiwinata.
Baca juga: 476 JCH Kloter Tambahan Embarkasi Batam Berangkat ke Tanah Suci
Ardiwinata berharap acara ini akan menjadi salah satu event sport tourism yang rutin digelar saban tahun dan menjadi daya tarik wisata. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah mendukung kegiatan ini.
“Melihat antusiasme tahun lalu, kami optimistis tahun ini Batam Batam 10K bakal digelar lebih besar dan lebih meriah,” ujarnya.
Tahun 2022, tidak hanya pelari dari Batam dan negara tetangga Malaysia dan Singapura, kota-kota lain dari luar Provinsi Kepri juga banyak yang mengikuti acara ini, seperti Medan, Riau, Padang hingga Merauke, Salatiga juga mengikuti kegiatan ini. Ardiwinata mengingat, kegiatan ini pernah diikuti juga oleh peserta dari Kenya, Afrika Timur.
“Kita harapkan dari Afrika kembali datang,” ucapnya.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi kegiatan olahraga pariwisata yang sempat vakum tersebut bangkit kembali. Terlebih, Rudi menyebut pembangunan infrastruktur seperti jalan-jalan di Kota Batam, juga sudah lebar dan mampu mengakomodir berbagai kegiatan olahraga.
“Jalan ini milik bersama, silakan dipergunakan sebaik mungkin,” ujar Rudi beberapa waktu lalu.
Seiring pembangunan Kota Batam yang masif, Rudi juga berharap agar hasilnya dapat dinikmati masyarakat, sekaligus menambah pesona pariwisata Kota Batam.