Edisi, BATAM- Masjid Tanjak di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam diharapkan menjadi ikon baru wisata religi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berada di gerbang masuk masyarakat melalui jalur udara, Masjid Tanjak diyakini memegang peranan penting sebagai koridor utama memperkenalkan sisi religi masyarakat Batam.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang dalam kunjungan kerjanya ke Batam pada Rabu (27/4/2022) sempat melihat langsung pembangunan masjid yang hampir rampung ini, berharap peran sebagai koridor utama dan sebagai ikon religi Batam bisa segera melekat sesaat setelah diresmikan pada Bulan Mei 2022 mendatang.
Masjid yang mampu menampung sebanyak 1.250 orang jamaah ini berada di atas lahan 15.100 m2 dan total luas bangunan 4.983 m2 dengan lantai bawah seluas 1963 m2 serta lantai mezzanine seluas 460 m2.
Baca Juga: Pusat Pantau Kenaikan Kunjungan Wisman ke Batam
Konsep dari bangunan Masjid Tanjak terinspirasi dari bentuk Tanjak, karena Tanjak memiliki lambang kewibawaan dan identitas di kalangan masyarakat Melayu. Fasilitas penunjang yang dapat dinikmati wisatawan diantaranya kolam air mancur; area parkir umum; parkir VVIP dan Taman terbuka untuk kegiatan luar ruangan (Outdoor). Proyek pembangunan Masjid Tanjak ini menghabiskan anggaran hampir 40 milyar, dengan waktu pengerjaan selama 16 bulan.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, mengatakan pembangunan Masjid Tanjak, turut mendukung rencana pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang dalam waktu dekat akan dibangun terminal penumpang dua. Pembangunan Masjid Tanjak merupakan salah satu dari berbagai proyek strategis yang terus dilakukan BP Batam untuk menggerakkan ekonomi dan sektor pariwisata di Batam.
“Masjid Tanjak ini akan menjadi ikon baru di Kota Batam yang diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan,” kata Rudi.
Reporter: Bobi
Penulis: Bobi
Editor: Bobi