BATAM, EDISI.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Batam antusias menyambut dibukanya kembali Pelabuhan Harbourfront Singapura untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam.
Pelabuhan utama Singapura ini dijadwalkan akan dibuka kembali pada 15 Juni 2022 mendatang. Karena itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengambil langkah cepat dengan menggelar Rapat Koordinasi bersama
CIQP (Bea dan Cukai, Imigrasi, Karantina, serta Syahbandar) dan pengelola pelabuhan, Jumat (10/6/2022).
Dalam rapat tersebut, Ardi menyampaikan beberapa catatan penting terkait persiapan pembukaan (Re-Opening) Pelabuhan Harbourfront Singapura, diantaranya terjadinya lonjakan jumlah penumpang Batam-Singapura dan sebaliknya akibat dari
dibukanya kembali rute Harbourfront ke seluruh terminal feri internasional di Batam, dengan jadwal yang lebih padat dibandingkan dengan sekarang yang hanya dari pelabuhan Tanah Merah Singapura saja.
Kemudian Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dipandang perlu untuk segera menambah jumlah personil, terutama di front line yang terhubung untuk memproses QR Scan sekaligus membantu wisatawan mengakses aplikasi Peduli Lindungi karena tidak semua wisatawan mengerti dengan aplikasi Peduli Lindungi. Kebersihan disekitar lokasi pelabuhan juga perlu menjadi perhatian untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
“Ada juga kendala seperti keberangkatan ferry dari Malaysia ke Batam yang sering tidak tepat waktu,” katanya.
baca juga: Pemerintah Pusat Pantau Kenaikan Kunjungan Wisman ke Batam
Dalam rapat tersebut juga disampaikan beberapa usulan, yakni Visa on Arrival (VOA) ditiadakan dan digantikan dengan bebas visa kunjungan (BVK) atau Visa Exemption dan Visa Exemption diusulkan tidak terbatas kepada wisatawan dari sembilan negara Asean saja, akan tetapi menyeluruh 169 negara. Sebagaimana dilakukan pemerintah RI sebelum pandemi Covid-19.
Ardi mengatakan, pertemuan tersebut disamping untuk melakukan koordinasi juga sebagai ajang silaturrahmi.
“Di masa ini kita harus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Apa yang kita lakukan ini untuk menambah kekuatan Batam. Mudah-mudahan Batam khususnya pariwisatanya kembali bangkit lagi,” ucapnya.
Lanjut Ardi, pada tanggal 15 Juni tersebut ia akan turut menyambut wisman yang datang ke Batam. Kegiatan tersebut akan diwarnai dengan penampilan musik Melayu.
“Kita akan tampilkan musik Melayu sebagai cara memuliakan tamu dalam hal ini menyambut kedatangan wisman ke Batam,” terangnya.
Dalam kesempatanm itu, Ardi juga mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) No.1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Perda tersebut diantaranya berisikan anjuran untuk mengunakan pakaian adat melayu, memperdengarkan musik dan lagu daerah melayu dan menghidangkan makanan khas melayu di pelabuhan, hotel, restoran, pengelola bandara, dan pusat perbelanjaan.
“Apapun yang kita lakukan dalam pariwisata tetap mengedepankan kebudayaan. Bukan hanya kebudayaan melayu saja, tetapi seluruh budaya Indonesia namun payungnya adalah kebudayaan Melayu,” jelasnya. Dalam rapat tersebut, Kepala Disbudpar Kota Batam didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Promosi (PPW) Disbudpar Kota Batam, Ratna Sari dan Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam, Edi Sutrisno.(*)