EDISI.CO, BATAM – Indonesia andalkan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Proses industrialisasi yang diperkuat dengan inovasi dan teknologi menjadi kunci penting meraih pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,5 persen.
Di 2021, kinerja sektor industri pengolahan tercatat tumbuh dan pulih 3,4 persen yang berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,7 persen.
“Ekosistem pertumbuhan aktivitas industri yang mendukung industri berkembang menjadi salah satu fondasi untuk industri tumbuh dan berdaya saing,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Indonesia Development Forum (IDF) IDEA Series: Innovate di Batam, Kepulauan Riau pada Jumat (10/6) secara hybrid.
Baca juga: Wabah Lalat Masih Mengganggu Warga Di Galang
Secara nasional, industri menciptakan produktivitas dan peningkatan kualitas lapangan kerja. Optimalisasi industri membutuhkan regulasi yang kondusif, kesempatan berusaha, ketersediaan sumber daya, iklim investasi dan usaha yang sehat, serta ketersediaan SDM industri.
“Industri membawa nilai tambah terhadap perekonomian serta menciptakan efek pengganda yang sangat besar, hasil dari keunikan sektor industri yang memiliki backward linkage dan juga forward linkage sehingga bisa memberikan perbaikan bagi seluruh sektor di Indonesia, bukan hanya sektor industri tertentu,” imbuh Amalia.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, industri pengolahan berkontribusi tinggi untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Riau sebesar 6,4 persen pada 2021, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Capaian ini sejalan dengan arah pengembangan Sumatera sebagai basis industri baru dan gerbang kawasan Asia, yang disebutkan dalam Visi Indonesia 2045.
“Sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi menjadi pilar utama perekonomian di Kota Batam yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Batam sebesar 4,75 persen pada 2021,” jelas Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Batam, Jefridin Hamid yang hadir dalam forum tersebut.
IDF Idea Series: Innovate yang digelar untuk kali ketiga tersebut juga dihadiri Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana; Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau.
Acara ini juga dihadiri oleh Peneliti Center for Strategic and International Studies Dandy Rafitrandi yang juga merupakan pemenang Call for Submission IDF; serta perwakilan PT Schneider Electric Indonesia dan PT Ecogreen Eleochemicals Batam.
Kedua perusahaan tersebut menjadi contoh penerapan industri 4.0 dan digitalisasi untuk menopang kegiatan industri secara inklusif dan berkelanjutan, terutama di tengah mitigasi pandemi Covid-19.