EDISI.CO, BATAM- Aliansi Sasak Lombok Indonesia (ASLI) terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) perihal penanganan korban kecelakaan laut yang menimpa 30 warga NTB di perairan Pulau Putri, Batam pada Kamis (16/6/2022) malam lalu.
Penasihat Ikatan Keluarga Besar Lombok (IKBAL) Kota Batam, Sana’an, mengatakan ASLI melalui IKBAL Kota Batam sejak awal kemalangan terjadi sudah langsung berkoordinasi. Berlanjut dengan komunikasi dengan pihak terkait, utamanya pemerintah provinsi NTB untuk mencari jalan keluar penanganan korban kecelakaan.
“Hari ini ASLI ada pertemuan dengan Pemprov NTB hasilnya seperti apa sama-sama kita tunggu,” kata Sana’an ketika dihubungi pada Selasa(21/6/2022).
Baca juga: IKBAL Batam Dampingi Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Pulau Putri, Batam
Warga asli Lombok Timur yang sudah lama menetap di Kota Batam ini melanjutkan, pihaknya di Batam terus memberikan informasi terkait upaya penangan 23 korban selamat yang saat ini telah berada di Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Kepulauan Riau (Kepri) di Batam.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kapal Pembawa TKI Ilegal Tujuan Malaysia di Perairan Pulau Putri Batam
Demikian juga dengan usaha dari tim search and rescue (SAR) gabungan, diantaranya Basarnas; Lanal Batam; Polairud Polda Kepri; KSOP Batam; Bakamla; Bea Cukai; BP2MI dan masyarakat yang bahu membahu mencari 7 korban yang sampai saat ini masih belum ditemukan.
Baca juga: Tujuh Korban Kecelakaan Laut di Perairan Batam Masih dalam Pencarian
Untuk diketahui, saat ini tim SAR terus melakukan penyisiran dan perluasan area pencarian korban kecelakaan laut kapal tujuan Malaysia ini. Kondisi cuaca ekstrim membuat upaya pencarian sempat dihentikan sementara, dan dilanjutkan kembali.
Terhadap korban selamat, Sana’an dan warga Sasak lain yang berada di Batam bergantian mengunjungi mereka di penampungan, memberi akses untuk para korban agar bisa berkomunikasi denga keluarga mereka di NTB.