EDISI.CO, BATAM- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam inisiasi pemulangan 9 santri penghafal Qur’an asal Batam yang over stay atau telah melewati masa tinggalnya di Malaysia. Kesembilan santri ini sudah sampai di pelabuhan Batam center dan dijemput oleh LAZ Batam dengan didampingi oleh para Orang Tua Santri pada Senin (6/6/2022) lalu.
Suasana haru bercampur senang terlihat dari wajah orang tua Santri ketika dapat memeluk buah hatinya yang sudah 3 tahun merantau ke negeri jiran untuk menghafal qur’an dan belajar ilmu agama.
Baca juga: Tidak Sebar Hewan Hidup, LAZ Batam Sebar Daging Kurban Sampai ke Pulau Pesisir Batam
Pemulangan ke-9 santri yang melewati masa tinggal di Malaysia ini disebabkan karena Ma’had Tahfizh tempat mereka menghafal Qur’an dan belajar ilmu agama tidak mampu lagi membiayai kebutuhan sehari-hari santri dan termasuk membayar biaya perpanjangan visa untuk tahun ke-tiga para santri.
Untuk diketahui Ma’had Tahfizh yang berlokasi di daerah Cheras Selangor ini adalah ma’had yang menyediakan full beasiswa kepada seluruh santri-santrinya, termasuk 9 santri yang pada tahun 2019 yang lalu dijemput di Batam.
Sumber pendanaan Ma’had ini berasal dari donansi para pengusaha di Malaysia, lantaran karena terdampak Covid-19, donasi dari para donatur terpaksa terhenti yang mengakibatkan Ma’had tidak sanggup lagi melanjutkan pemberian beasiswa kepada seluruh santrinya.
“Akhirnya pihak Ma’had mengabarkan ke pada para orang tua santri yang mayoritas tinggal di sekitar Dapur 12 Batu Aji bahwa Ma’had sudah tidak mampu lagi meneruskan beasiswa yang dahulu dijanjikan kepada seluruh santri-santrinya,” kata Ketua LAZ Batam, Syafruddin pada Minggu (2/7/2022).
Baca juga: Sudah Ada Sapi Bergejala, Batam Masih Aman dari PMK
Pihak orang tua yang mendapat kabar tersebut langsung mencari solusi agar dapat memulangkan anak-anak mereka ke Batam. Kondisi ekonomi orang tua santri ini juga masuk dalam kategori dhu’afa sehingga tidak memiliki uang yang cukup untuk memulangkan anak-anaknya dengan harus membayar biaya denda over stay sekitar RM500, serta biaya transportasi darat dari Kuala Lumpur ke Johor dan dilanjutkan lagi dengan naik ferry ke Pulau Batam.
Kesembilan orang tua santri ini akhirnya datang memohon bantuan ke kantor LAZ BATAM agar anak-anaknya dapat dibantu membayar biaya denda over stay yang mencapai sekitar RM5.000
Syarifuddin yang menemui perwakilan orang tua santri tersebut mengatakan akan mengusahan dapat ikut membantu memulangkan sembilan santri penghafal qur’an tersebut kembali ke Batam. Ia juga akan mengupayakan bagaimana kelanjutan pendidikan para santri tersebut.
“Kesembilan santri ini sudah ada sampai 27 Juz hafalannya sangat disayangkan jika harus terhenti dikarenakan tidak dicarikan solusi dari permasalahan ini,” kata Syarifuddin lagi.
LAZ Batam melihat kondisi ini sebagi sesuatu yang sangat penting untuk segera ditindaklanjuti agar supaya biaya denda over stay para santri ini tidak semakin bertambah, maka LAZ Batam mengajak seluruh donatur untuk berdonasi untuk membayar biaya denda over stay serta biaya transportai pemulangan sembilan santri tersebut ke Batam.
Lebih jauh, Syarifuddin menuturkan LAZ Batam menghaturkan ribuan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah ikut partisipasi berdonasi sehingga sembilan santri sudah sampai di Batam dalam keadaan selamat, sehat dan penuh kebahagiaan.
“Mari terus dukung program-program LAZ Batam sehingga semakin banyak yang merasakan manfaatnya dengan terus menyalurkan zakat, infak/ sedekah,” tutupnya.