EDISI.CO, TANJUNGPINANG- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Abdurrahman Kepri bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Tanjungpinang, menggelar Workshop cek fakta, pada Sabtu (16/7/2022) pagi.
Dalam hal ini, sejumlah mahasiswa dari Hasta Sastra STAIN Abdurrahman, Hima Bahasa Indonesia UMRAH, jurnalis perwakilan dari organisasi IJTI Kepri hingga AJI Tanjungpinang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: AJI Batam dan Google Gelar Pelatihan Cek Fakta
Workshop cek fakta ini menghadirkan dua orang trainer tersertifikasi Google News Initiative (GNI) dan AJI Indonesia untuk mengisi materi. Dua orang itu antara lain, Syahrul Rahmat selaku Dosen STAIN Sultan Abdurrahman Kepri dan Yogi Eka Sahputra sebagai Jurnalis Tempo dan Mongabay Indonesia.
Ketua AJI Tanjungpinang, Jailani, mengatakan kegiatan ini sangat bagus dilakukan, untuk menambah pengetahuan soal menangkal hoax di era digitalisasi.
Baca juga: AJI Batam Gelar Konferta ke-6
“Saya sebagai Ketua AJI sangat apresiasi atas kegiatan ini. Ini merupakan bekal yang bagus, untuk jurnalis mahasiswa yang bekerja di lapangan,” ujar Jailani saat membuka workshop di Hotel Pelangi dalam keterangan yang diterima pada Senin (18/7/2022).
Pemateri dalam workshop ini, Syahrul Rahmat, mengatakan jurnalis sangat penting memahami cara menangkal hoax untuk di aplikasikan dalam pekerja.
“Jurnalis juga bertugas corong penyampaian informasi yang sudah di verifikasi,” kata Syahrul.
Pemateri lain, Yogi Eka Saputra, mengatakan ada beberapa materi tentang hoax yang disampaikan kepada puluhan peserta kegiatan ini.
Dalam workshop ini, kata dia para peserta antusias dan meminta kepada trainer untuk menjelaskan secara rinci, soal melakukan cek fakta dalam sebuah informasi.
“Peserta meminta untuk mengajarkan tools, bagaimana meverifikasi cek fakta dengan cepat. Yang jelas mahasiswa dan jurnalis sangat untusias dalam workshop ini,” ungkapnya.
Yogi menyampaikan, setiap jurnalis ataupun mahasiswa harus memiliki pemahaman dalam mengolah informasi yang didapatkan. Seperti mengecek kebenaran suatu berita, sebelum menyebar luaskan.
Dia menilai, bahwa masyarakat umum masih kurang dalam memahami cara menangkal hoax. Sebab, sampai saat ini hoax masih terjadi di media sosial (medsos).
Baca juga: Fiska Juanda Terpilih Jadi Ketua AJI Batam 2022-2025
“Bahkan untuk menangkal hoax, sejumlah media di Indonesia bekerjasama untuk membuka suatu situs, yang bernama CekFakta.com,” kata Yogi.
Dalam kegiatan Cek Fakta ini, Yogi berharap kepada Perss Mahasiswa di Kepri dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal hoax. ” jadi kedepannya melalui pak Syahrul sebagai dosen, dapat melakukan pelatihan lebih ditail untuk Perss mahasiswa,” tutupnya.