
EDISI.CO, BATAM– Melepas Tukik bersama Pakcik (Yayasan Penyu Anak Karas Kecil) adalah salah satu program Yayasan Pakcik. Yayasan Pakcik yang dikelola oleh beberapa warga di Kampung Darat Pulau, Kelurahan Karas, Kecamatan Galang di pesisir Batam ini, menjadikan momen pelepasliaran tukik di Pulau Anak Karas yang berjarak sekitar 800 meter dari Kampung Darat Pulau, sebagai hari berbahagia setelah fase identifikasi, pengawasan dan pengamanan sarang di musim bertelur penyu setiap tahunnya.
Baca juga: Karas, Pulau di Pesisir Batam Tempat Penyu Bertelur
Ketua Yayasan Pakcik, Busri, mengatakan sampai pertengahan musim bertelur tahun 2022 ini. Sudah ada 13 sarang penyu yang berhasil diidentifikasi di pulau di pesisir Batam ini. Sarang-sarang tersebut dalam pengawasan dan perlindungan Yayasan Pakcik.
Pada prosesnya, sarang-sarang tersebut dijaga dari predator alaminya seperti Biawak, Tikus dan Berang-berang. Busri dan anggotanya di lapangan, membuat pagar dengan kawat dan jaring agar predator tidak bisa masuk dan memangsa telur. Juga membuat atap agar tingkat penetasan tidak terganggu karena anomali cuaca.
Setiap telur yang ada di sarang Pulau Anak Karas, memerlukan waktu sekitar 55 hari untuk menetaskan tukik. Sampai nantinya sarang terakhir berhasil menetaskan tukik, Busri akan datang setiap hari untuk melakukan pengawasan terhadap semua sarang.
Sarang pertama yang telah menetas, kata Busri, menghasilkan 98 tukik dan 10 telur yang gagal. Angka ini dirasa cukup baik. Mengingat Busri hanya mengandalkan pengalaman dan tunjuk ajar dari orangtuanya.
Proses pelepasliaran tukik-tukik ini juga berjalan lancar.
Berikut beberapa momen ketika tukik-tukik menuju fase liar ke alam bebas di bibir pantai Pulau Anak Karas pada Sabtu (30/7/2022) lalu:




