EDISI.CO, SERUMPUN- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan digelar di Kamboja pada November 2022 mendatang, akan membahas upaya lanjutan dalam membantu proses perdamaian di Myanmar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Strategis Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Achmad Rizal Purnama, dilansir dari laman infopublik.id (11/8).
Baca juga: Menhan RI Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan RI- Malaysia
Menurut Rizal, keputusan tersebut diambil oleh para menteri luar negeri ASEAN pada pertemuan mereka di Kamboja pekan lalu, sebagai respons atas tidak adanya kemajuan dalam implementasi Konsensus Lima Poin yang ditujukan untuk membantu mengakhiri krisis di Myanmar.
“Para menlu ASEAN menyampaikan bahwa nanti pada saat KTT, kepala negara ASEAN akan memberi penilaian atas kemajuan implementasi Konsensus Lima Poin untuk kemudian memberi keputusan apa yang akan dilakukan ASEAN selanjutnya,” tuturnya.
Baca juga: PLBN Jagoi Babang Tingkatkan Kedaulatan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Rekomendasi para menlu ASEAN untuk meneruskan pembahasan isu Myanmar ke tingkat kepala negara, kata Rizal, telah sesuai dengan mandat Konsensus Lima Poin yang merupakan hasil ASEAN Leaders’ Meeting di Jakarta, April 2021.
Sebelumnya, Menlu Kamboja, Prak Sokhonn, mengatakan kurangnya kepercayaan dan kemauan politik menghambat proses perdamaian di Myanmar.
Ia juga menegaskan bahwa ASEAN akan terus menolak keikutsertaan pemimpin junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan regional, kecuali junta membuat kemajuan dalam implementasi Konsensus Lima Poin.
Penulis: Irvan
sumber: infopublik.id