EDISI.CO, TEKNOLOGI- Publikasi ilmiah alat skrining virus Covid-19 GeNose, yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) akan digunakan di beberapa negara tetangga.
“Saat ini GeNose C19 sedang dalam proses perpanjangan izin edar sekaligus mengepakkan sayap ke Malaysia, Singapura, Jepang dan Kamboja,” ujar Ketua tim pengembang Genose C19, Kuwat Triyana, dalam konferensi pers pada Senin (22/8) lalu, dikutip dari laman tempo.co.
Baca juga: Tiga Pesan Wapres dalam Konversi BRK ke BRK Syariah
Inventor GeNose dari Fakultas Kedokteran UGM Dian Kesumapramudya Nurputra, membenarkan adanya minat yang datang dari luar negeri tersebut.
“Bukan kami yang melakukan pendekatan ke negara-negara itu, melainkan mereka yang menghubungi,” kata Dian.
Baca juga: Wapres RI Ma’ruf Amin Diusulkan Jadi Bapak Ekonomi Syariah Indonesia
Ia menambahkan, komunikasi dan rintisan kerja sama penggunaan GeNose di luar negeri itu sudah berjalan sejak awal tahun ini. Ada yang lewat universitas, ada pula yang lewat swasta murni.
Hanya saja GeNose tidak bisa serta merta langsung dijual dan dipakai, karena merujuk kepada aplikasi teknologi artificial intelligence (AI) sebagai otak dari GeNose.
Perlu diketahui, GeNose di Indonesia sempat diragukan akurasinya pascaledakan kasus baru Covid-19 pertengahan tahun lalu. Penggunaannya saat ini juga tak lagi ditemukan di lokasi-lokasi awal keberadaannya, seperti di stasiun kereta dan terminal bus seiring pembatasan kegiatan masyarakat yang telah banyak dikendurkan.
Penulis: Ivan
Sumber: tempo.co