
Edisi/Kominfo Kepri
EDISI.CO, KEPRI– Warga Desa Mentuda, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) menagih pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar untuk masyarakat yang tak kunjung sampai. Hal itu disampaikan saat Gubernur Kepri Ansar Ahmad datang berkunjung ke Mentuda pada Sabtu (3/9/2022).
Kepala Desa Mentuda, Darmawan, Mengatakan masyarakat merindukan ketersediaan jaringan internet, selain listrik yang masih belum terakses dengan baik. Keluhan lainnya, lanjut Darmawan, saat ini satu-satunya akses ke Desa Mentuda hanya melalui jalur laut. Akses tersebut sangat bergantung dengan kondisi pasang dan surut nya air.
Baca juga: Rombongan Suku Laut Temui Gubernur Kepri
“Ketika air pasang kami bisa beraktivitas, namun kalau surut kami hanya bisa diam di desa tanpa bisa apa-apa,” Katanya.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Mentuda, Islam Haris, bercerita kalau pernah ada masyarakat yang hamil dan terpaksa melahirkan di pompong, dan anaknya meninggal. Kondisi ini karena jalur laut menjadi satu-satunya akses untuk menjangkau layanan medis untuk keperluan melahirkan.
Haris melanjutkan, masyarakat Mentuda meminta agar dibangunkan akses jalan darat menju ibukota di Daik melalui Sei Tenam. Agar aktivitas masyarakat bisa lebih leluasa. Saat ini, ketika air pasang masyarakat juga masih belum leluasa, karana kapal penumpang yang bersandar di Mentuda masih jarang, hanya satu pelayaran saja.
Baca juga: Pembangunan 200 Rumah untuk Suku Laut di Lingga pada 2023
“Kami butuh akses komunikasi, transportasi dan listrik yang memadai untuk mendukung aktivitas masyarakat dan anak-anak belajar,” kata Haris.
Ansar sendiri menjelaskan usaha Pemerintah Provinsi Kepri dalam memaksimalkan penanggulangan titik-titik blank spot yang ada di Kepri, termasuk di Kabupaten Lingga, dan lebih khusus uituk Desa Mentuda.

Gubernur Kepri, Ansar Aahmad menemui warga Desa Mentuda
Edisi/Kominfo Kepri
“Waktu baru dilantik, saya bersama Dinas Kominfo langsung ke Kemekominfo RI. Kita usulkan 111 BTS agar di bangun di Kepri. Dan Alhamdulillah disetujui 77 BTS. Sebanyak 28 BTS diantaranya dialokasikan di Kabupaten Lingga, selebihnya dibagi-bagi di kabupaten da kota lainya,” jelas Ansar.
Saat ini Pemerintah Provinsi Kepri sedang menggesa hingga batas waktu akhir Oktober akses internet di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3 T) sudah bisa terlayani dengan baik.
Baca juga: Dibangun Masjid, Pantai Stres Berubah Nama jadi Pantai Hidayah
Menyangkut akses jalan yang diidamkan masyarakat Mentuda, Sedikitnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk itu. Namun demikian, Ansar masih bakan mengkaji ulang secara teknisnya karena jika jalur yang akan dilalui bersinggungan dengan hutan lindung, prosesnya akan sedikit rumit.
“Masalah jalan perlu kita kaji, kita diskusikan, mana yang paling efektif dibangun aksesnya. Kita hindari hutan lindung. Intinya saya akan dorong ini untuk menindaklanjuti,” kata Ansar. Terkait persoalan listrik, Ansar akan segera komunikasikan hal ini kepada PLN. Tidak hanya untuk di Mentuda, tetapi juga untuk di daerah lain di Kepri yang masing belum teralirit listrik dengan maksimal.