EDISI.CO, NASIONAL- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi pertemuan pertama Dewan Pengurus Pandemic Prevention Preparedness and Response Financial Intermediary Fund (PPR-FIF).
“Penguatan arsitektur kesehatan global merupakan isu prioritas utama bagi Presidensi G20 Indonesia 2022. Oleh karena itu, pertemuan ini merupakan tonggak penting dalam memberikan tindakan nyata terhadap masalah tersebut,” imbuh Menkeu saat memberikan Keynote Speech pada PPR-FIF Governing Board Meeting, Kamis (08/09), dilansir dari laman kemenkeu.go.id.
Baca juga: Persentase Masyarakat Melek Aksara Meningkat, Modal Utama Tingkatkan Kompetensi Literasi
Dirinya menjelaskan, adanya PPR-FIF merupakan upaya dan komitmen G20 untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko pandemi yang kemungkinan akan terjadi di masa mendatang. Pembahasan ini bahkan dimulai sejak Presidensi G20 Italia, dimana terdapat usulan untuk mengatur keuangan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengurangi kerentanan dunia terhadap pandemi di masa depan.
Dalam hal ini, Anggota G20 sepakat bahwa tindakan untuk mencegah atau menghentikan pandemi berikutnya tidak bisa menunggu. Oleh karena itu pada Oktober 2021, para pemimpin G20 berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas keuangan untuk memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan untuk PPR pandemi.
Baca juga: Kemenkominfo Targetkan PNPB Tahun 2023 Capai Rp25,7 Triliun
Pada pertemuan tersebut, Menkeu juga menuturkan langkah nyata untuk mewujudkan operasionalisasi PPR-FIF. Hal ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa G20 mampu menghasilkan tindakan nyata yang dapat berdampak global.
“Saya senang sebagai presiden G20 Indonesia sangat mendukung upaya kolektif ini oleh kita semua. Indonesia akan terus terlibat aktif dalam pembahasan PPR-FIF, termasuk dengan seluruh pemangku kepentingan terkait sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat arsitektur kesehatan global,” tutupnya.