EDISI.CO, NASIONAL– Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Udrekh, berharap anaisis mitigasi bencana dan asuransi bencana menjadi syarat bagi setiap pembangunan yang akan dilakukan wilayah berisiko tinggi.
Hal itu dituturkan Udrekh dalam rapat koordinasi penyusunan Panduan Pelaksanaan Analisis Risiko Bencana pada kegiatan/pembangunan berisiko tinggi bencana yang diselenggarakan Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi BNPB di Bogor, Jawa Barat pada Selasa (13/9) dan Rabu (14/9).
Baca juga: Waspadai Potensi Banjir Rob di Pesisir Bintan
“Analisis risiko bencana ini sebagai rekomendasi pembangunan dapat dilakukan dengan syarat adanya mitigasi bencana, asuransi bencana dan disosialisasikan kepada masyarakat,” kata Udrekh seperti termuat dalam laman bnpb.go.id edisi Rabu 14 September 2022 hari ini.
Pembahasan ini menitikberatkan pada penyusunan panduan analisis risiko bencana untuk setiap pembangunan yang mempunyai risiko tinggi, yang dapat menimbulkan bencana. Antara lain pengeboran minyak bumi, pembuatan senjata nuklir, pembuangan limbah, kawasan wisata yang berada di darah rawan bencana dan lain sebagainya.
Baca juga: Dirjen Aptika Kominfo: Pelaku Kebocoran Data Pribadi Jangan Dianggap Pahlawan
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menyatakan seiring dengan perkembangan zaman dan pemenuhan hidup manusia, perlu diadakan pembangunan. Perlu juga diperhatikan apakah akan menimbulkan risiko bencana di kemudian harinya.
“Kita tidak bisa menolak pembangunan, pembangunan akan mendorong investasi. Bila ada pembangunan yang mana akan menimbulkan risiko baru, perlu diperhatikan terkait pengurangan risiko bencananya,” Ucap Raditya saat membuka acara secara virtual, Selasa (13/9).
Bagi wilayah yang memilki risiko tinggi perlu disiapkan mitigasinya, termasuk wilayah pariwisata yang pernah dilanda bencana.
Baca juga: Ruang Udara Kepri dan Natuna Kembali ke Indonesia, setelah Lama Dikelola Singapura
“Termasuk Kawasan Ekonomi Khusus, sangat penting bagaimana upaya mitigasi di wilayah tersebut. Beberapa wilayah pariwisata yang sempat diterjang tsunami dan bencana lainnya dapat dijadikan pembelajaran untuk melakukan antisipasi mitigasi dengan lebih baik,” Tuturnya.
Analisis risiko bencana ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk melindungi aset dan keberlangsungan hidup masyarakat. “Tujuan penyusunan ini sebagai upaya dalam melindungi aset pembangunan dan meminimalisir risiko bencana yang akan terjadi dari dampak kegiatan pembangunan,” pungkas Raditya.