
Kongres ke-7 Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan, pada Rabu dan Kamis (14-15 September 2022) lalu. Dok; Kemlu.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menghadiri Kongres ke-7 Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional (Congress of Leaders of World and Traditional Religion) di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan, pada Rabu dan Kamis (14-15 September 2022) lalu.
Baca juga: Indonesia Terima Tongkat Estafet Kekuatan Menteri ASEAN 2023
Dilansir dari laman kemlu.go.id edisi Senin (19/9), Gus Yahya menyampaikan tentang pentingnya dialog untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia.
“Kita harus duduk bersama membahas segala masalah dengan hati terbuka untuk mengetahui akar masalah. Kita harus melanjutkan dialog antar agama seperti ini,” ucapnya.
Kongres yang digelar di Istana Kemerdekaan ini dihadiri sekitar 100 delegasi dari 50 negara, termasuk pemimpin spiritual Katolik Paus Fransiskus, Imam Besar Al-Azhar Ahmed El-Tayyeb, Kepala Ashkenazi Israel Rabbi David Lau.
Sementara itu, Presiden Republik Kazakhstan, H.E. Mr. Kasyim Jomart Tokayev, dalam pidato pembukaan mengatakan, bahwa kongres yang pertama kali diselenggarakan pada 2003 ini merupakan forum dialog antar peradaban di tingkat global, mengingat Kazakhstan telah cukup lama menjadi jembatan antara Barat dan Timur.
“Tanah Kazakh telah menjadi jembatan antara Barat dan Timur selama berabad-abad. Hal itu terlihat sejak kerajaan nomaden melewati padang rumput luas yang ada di sini”, tuturnya.
Diketahui, dalam kunjungan selama dua hari di Kazakhstan, Gus Yahya bersama Dubes Fadjroel juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pihak, antara lain Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly, Menteri Urusan Dakwah dan Keislaman Saudi, Dr. Abdul Latif bin Abdul Aziz Al Syekh, dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb.