EDISI.CO, KEPRI- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad berupaya menggesa pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA) Kabupaten Karimun. Hal itu menurut Ansar menjadi keharusan yang tidak bisa ditunda lagi dilakukan. Sebab, Kabupaten Karimun sendiri merupakan satu dari tiga kawasan Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas di Kepri selain Batam dan Bintan.
Seperti termuat dalam laman Pemprov Kepri, hal tersebut disampaikan Ansar saat menandatangani nota kesepakatan tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandara RHA bersama Bupati Karimun, Aunur Rafiq, dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono, di Gedung Karsa, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Baca juga: Membangun 77 BTS untuk Menghapus Blindspot Signal di Kepri
Dirinya menjelaskan pembangunan dan pengembangan Bandara RHA Kabupaten Karimun bertujuan menambah sarana infrastruktur transportasi berupa bandara yang dapat dilandasi oleh pesawat narrow body atau berbadan lebar guna mengakomodir percepatan investasi dan pembangunan di Karimun yang berujung peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah, serta menunjang sektor pariwisata.
Ansar menambahkan, bahwa bandara ini juga nantinya akan menjadi trigger investasi dari 3 wilayah FTZ di Kepri yakni Batam Bintan dan Karimun.
“Saat ini investasi di FTZ Karimun sudah mencapai hampir Rp50 triliun. Terutama investasi maritim seperti PT. Saipem Indonesia Karimun dan PT. Oiltanking Karimun. Pengembangan bandara ini nantinya akan menjadi generating factor investasi-investasi lain yang masuk ke Kepri dan Karimun khususnya,” ucapnya.
Baca juga: Kembangkan Sektor Industri Maritim di Kepri, BP Batam Gandeng Unhas
PT. Saipem Indonesia Karimun merupakan perusahaan produksi anjungan minyak lepas pantai dan offshore yang berpusat di Italia, yang saat ini mengoperasikan Saipem Karimun Yard sebagai fasilitas galangan anjungan migas lepas pantai terbesar di Asia Pasifik senilai US$270 juta atau setara Rp3,4 triliun. Megaproyek yang dimulai sejak 2008 itu berada di Tanjung Pangaru, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
Sementara itu, PT. Oiltanking Karimun yang merupakan anak perusahaan joint venture antara Oiltanking GmbH dan Gunvor Group dengan kapasitas tangki total 730.000 kubik meter. Terminal ini lengkap terdiri dari tanki penyimpanan berbagai jenis crude oil, produk BBM, produk gas, dan produk petrokimia.
Gubernur Ansar tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan khususnya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang selalu memberi perhatian penuh pada bidang transportasi di Kepri.
“Pak Menhub dan jajaran sudah beberapa kali mengunjungi Kepri, ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan beliau terhadap pembangunan transportasi baik laut, darat dan udara di Kepri” pungkasnya.