EDISI.CO, INTERNASIONAL- Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan panggilan segera 300 ribu pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina, pada Rabu (21/9). Pidatonya yang dimuat dalam media televisi Rusia tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa beberapa pria yang tergolong di usia pertempuran tidak akan diizinkan meninggalkan negara itu.
Hal itu juga berdampak pada tarif tiket penerbangan keluar dari Rusia yang melonjak drastis dan terjual habis dengan cepat. Dilansir dari Reuters, permintaan “untuk meninggalkan Rusia” ditelusuri di pagi hari dengan kecepatan 100 kali lipat dari biasanya, menurut data Google Trends. Ini juga menunjukkan lonjakan pencarian untuk Aviasales, situs pemesanan penerbangan paling populer di Negara Tirai Besi itu.
Baca juga: Tren Disinformasi Politik hingga Masa Depan Jurnalisme dalam Trusted Media Summit Sesi Indonesia
Penerbangan langsung dari Moskow ke Istanbul di Turki dan Yerevan di Armenia, kedua tujuan yang memungkinkan orang Rusia masuk tanpa visa, terjual habis pada Rabu, menurut data Aviasales.
Sementara, penerbangan dari Moskow ke Istanbul melalui Turkish Airlines semuanya dipesan atau tidak tersedia hingga Minggu (25/9/2022), pada 14:15 waktu Moskow (11:15 GMT).
Beberapa rute dengan persinggahan, termasuk dari Moskow ke Tbilisi, ibu kota Georgia, juga tidak tersedia. Sedangkan penerbangan termurah ke Dubai menelan biaya lebih dari 300.000 rubel (USD5.000) – sekitar lima kali upah bulanan rata-rata.
Baca juga: Ketum PBNU Hadiri Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di Kazakhstan
Kepala badan pariwisata Rusia mengatakan sejauh ini tidak ada pembatasan yang diberlakukan untuk bepergian ke luar negeri. Aeroflot, maskapai pembawa bendera negara itu, mengatakan tidak membatasi penjualan tiket.
Penerbangan antara Rusia dan Uni Eropa ditutup setelah Putin meluncurkan apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” Moskow di Ukraina.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, panggilan itu akan terbatas pada mereka yang memiliki pengalaman sebagai tentara profesional, dan bahwa pelajar dan wajib militer tidak akan dipanggil.
Kremlin menolak berkomentar apakah perbatasan akan ditutup bagi mereka yang tunduk pada perintah mobilisasi, dan meminta orang-orang untuk bersabar saat hukum diklarifikasi.
Penulis: Ivan
Sumber: reuters