
Workshop Sinergisitas Bursa Kerja Khusus (BKK) Dengan Pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri oleh Mercy Corps Indonesia (MCI) di Aula Pusat Layanan Umum Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Batam pada Sabtu, 24 September 2022-Edisi/Mercy Corps Indonesia.
Saat ini kelas industri di SMK sangat diperlukan guna menyesuaikan kebutuhan skill SDM di dunia industri. Dalam kelas industri, ada kejelasan arah belajar siswa; penyesuaian kebutuhan industri dan sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan perusahaan atau industri.
Pimpinan BKK SMKN 1 Batam, Sri Suryani
EDISI.CO, BATAM– Batam sebagai salah satu Kota Industri di Indonesia seharusnya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan di kota-kota lain. Hal tersebut juga telah didukung dari segi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Batam.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sampai dengan tahun 2020 jumlah SMK di Kota Batam mencapai 67 sekolah. Di sisi lain, data dari BPS menyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Batam mencapai 11,64 persen di tahun 2021.
Hal ini menjadi perhatian publik terkait penyerapan tenaga kerja di Kota Batam.
Bagian Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kerja, Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Septiarni, menyatakan bahwa terdapat 34.000 pencari kerja di kota Batam per tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batam sebagai Kota Industri harus mampu mempersiapkan calon tenaga kerjanya untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja.
Dalam Workshop Sinergisitas Bursa Kerja Khusus (BKK) Dengan Pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri oleh Mercy Corps Indonesia (MCI) di Aula Pusat Layanan Umum Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Batam pada Sabtu, 24 September 2022, Kepala SMKN 5 Batam, Agus Sahrir, menerangkan daya juang dari siswa SMK atau calon pekerja, menjadi persoalan SDM yang dihadapi saat ini.
Guna mengatasi problem tersebut, siswa perlu dibekali pelatihan softskill untuk membentuk pribadi yang patuh dan disiplin. Selain itu, project base learning juga penting untuk diterapkan di SMK guna mendukung kebutuhan di penyelarasan kurikulum belajar dengan dunia industri.
Hal tersebut juga merupakan bentuk support dari perusahaan industri dalam memberikan kesempatan belajar bagi siswa.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program WEDARI (Improved Workforce and Employment Readiness Through Technological Digital Literacy and Post Sales Services Skills) yang didukung oleh grant Caterpillar Foundation. Untuk memperkenalkan fungsi BKK kepada perusahaan-perusahaan terkait penyaluran tenaga kerja dari SMK-SMK di Kota Batam yang terjalin di dalam Forum Komunikasi BKK Kota Batam.
Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk membuka ruang komunikasi terkait informasi dari Industri kepada FK-BKK Kota Batam tentang rekrutmen tenaga kerja.
Kegiatan Workshop ini dihadiri oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, SMK di Kota Batam, Perwakilan Forum Komunikasi BKK se kota Batam, serta beberapa HRD perusahaan di Kota Batam. Melibatkan Disnaker Kota Batam; SMK dan perwakilan perusahaan di Kota Batam.
Harapannya akan terjalin komunikasi dan diskusi yang efektif terkait permasalahan SDM di Kota Batam.
Pimpinan BKK SMKN 1 Batam, Sri Suryani, yang menjadi pembicara dalam workshop tersebut, menjelaskan saat ini kelas industri di SMK sangat diperlukan guna menyesuaikan kebutuhan skill SDM di dunia industri. Dalam kelas industri, ada kejelasan arah belajar siswa; penyesuaian kebutuhan industri dan sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan perusahaan atau industri.
Hal ini juga berlaku dengan kelas reguler yang mulai didorong untuk mengarah kepada kebutuhan dunia industri itu sendiri.
Implementasinya dapat dengan cara melibatkan perusahaan sebagai guru tamu untuk memberikan pelatihan secara langsung kepada siswa. Materi yang diajarkan dapat berupa softskill; pengenalan budaya kerja dan adanya update penggunaan teknologi yang digunakan di perusahaan.
Ketua Forum Komunikasi BKK Kota Batam, Ruslan Hermawan, menyebutkan fungsi BKK sebagai penghubung antara perusahaan atau dunia industri dengan dunia pendidikan, seharusnya mendapatkan informasi yang terbarukan dari perusahaan-perusahaan di Kota Batam.
Hal tersebut diperlukan untuk memberikan masukan kepada SMK-SMK di kota batam dalam merancang silabus pembelajaran yang sesuai. Mengingat saat ini kurikulum belajar sudah lebih fleksibel, sehingga sekolah dapat memilah dan memilih materi apa yang sesuai untuk diajarkan kepada siswa dan diperlukan oleh dunia industri saat ini.
Untuk itu, perusahaan-perusahaan didorong untuk membangun jejaring dengan BKK yang terdapat di Kota Batam. Guna mempermudah perusahaan dalam melakukan rekrutmen karyawan yang sesuai.
Selain itu keunggulan dari rekrutmen melalui BKK, perusahaan dapat lebih mudah dalam melakukan tracing terhadap tenaga kerjanya. BKK memiliki data yang lengkap terkait calon karyawan. Seperti materi pembelajaran yang diperoleh; scoring; track record prakerin (praktek kerja industri) dan sebagainya.
Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan follow-up dan memberikan tanggapan terkait kinerja lulusan SMK tersebut, sehingga terdapat evaluasi dan koreksi yang dapat membangun kualitas SDM Kota Batam menjadi lebih baik.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari perusahaan-perusahaan. Baik dari skala kecil hingga makro. Beberapa perusahaan memberikan tanggapan terkait pengembangan SDM yang diperlukan, guna mempersiapkan siswa SMK agar lebih adaptif di tempat kerja.
Penulis : Staff Mercy Corps Indonesia – Batam, Devina Prima
Editor : Bobi