EDISI.CO, INTERNASIONAL– Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan krisis pangan global adalah akibat dari ‘kebijakan predator’ Barat. Hal itu disampaikannya pada Selasa (27/9), seperti termuat dalam laman Anadolu.
“Barat memprovokasi krisis pangan global. Harga pangan di pasar dunia telah kembali ke tingkat awal tahun, tetapi masih 40% lebih tinggi dari pada 2020,” ucap Putin saat hadiri pertemuan di Sochi untuk membahas sektor pertanian Rusia.
Baca juga: Hindari Mobilisasi Militer, Antrean Eksodus Warga Rusia Capai 16 Km
Presiden Rusia itu menegaskan krisis pangan global dipicu negara-negara maju dengan tindakan mereka selama pandemi COVID-19. “Ini adalah konsekuensi langsung, tanpa berlebihan, dari kebijakan predator dari negara-negara terkaya di dunia,” tegas Putin.
Ia menambahkan, negara-negara ini mencetak uang untuk membeli persediaan makanan, yang menyebabkan inflasi.
Impor pangan Amerika Serikat (AS) tahun ini telah mencapai USD218 miliar, jauh di atas angka tahun lalu sebesar USD185 miliar. Ini berarti Washington telah membeli lebih banyak makanan daripada menjualnya,” sambung Putin.
Baca juga: Menlu RI Ajak Negara ASEAN Terus Maju Tanpa Tersandera Situasi Myanmar
Sementara itu, terkait ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, Putin mengatakan situasinya rumit karena sanksi terhadap Moskow. Ia memperingatkan bahwa tekanan yang dialami Rusia ini dapat semakin memperburuk krisis pangan di seluruh dunia.
Ia mengatakan Rusia sepenuhnya dijamin untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri.
“138,7 juta ton biji-bijian sudah dipanen tahun ini, dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 150 juta ton selama tiga bulan tersisa,” tutupnya.