
Kapal selam nuklir Rusia, K-329 Belgorod. Dok; Ist.
EDISI.CO, INTERNASIONAL- Kapal selam nuklir Rusia dengan enam torpedo nuklir Poseidon menghilang dari radar NATO. Hal ini diklaim oleh akun Twitter @TpyxaNews, mengutip harian Italia La Repubblica, Rabu (5/10). Media Italia mendapatkan informasi tersebut dari sumber NATO.
Belum ada informasi di mana kapal selam nuklir itu menghilang. Kapal selam yang mengangkut enam torpedo nuklir Poseidon itu tak terlihat oleh oleh pasukan Sekutu.
Baca juga: 130 Juta Warga Bangladesh Kena Pemadaman Akibat Krisis Listrik
Dalam tweetnya, @TpyxaNews menjelaskan bahwa kapal selam K-329 Belgorod Angkatan Laut Rusia dapat membawa hingga enam torpedo Poseidon. Semuanya dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Torpedo ini dapat menyebabkan tsunami reaktif, tulis akun Twitter. Kapal selam jenis ini tidak memancarkan gelombang panas. Hilangnya kapal selam nuklir itu akan menimbulkan masalah bagi pasukan sekutu, karena kapal selam dan sensor mereka disetel untuk mendeteksi gelombang panas.
Baca juga: 9 Negara NATO Kompak Dukung Ukraina Masuk Aliansi
Angkatan Laut Rusia telah mengakuisisi kapal selam terbesar yang dibangun dalam 40 tahun terakhir, Belgorod, kelas Oscar II. Informasi tersebut dikonfirmasi dari perusahaan pembuat kapal terbesar di Rusia, Sevmash.
Kapal selam Belgorod adalah kapal selam nuklir. Konstruksinya dimulai hampir tiga tahun lalu yaitu sejak 2019.
Rusia telah membantah akan menggunakan senjata nuklir dalam perang dengan Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak ingin mengambil bagian dalam apa yang dia sebut sebagai cara Barat dalam “retorika nuklir”.
“Media, politisi dan kepala negara Barat terlibat dalam banyak latihan retorika nuklir saat ini,” kata Peskov. “Kami tidak ingin ambil bagian dalam hal ini.”
Dalam laporannya pada Senin, Times melaporkan bahwa aliansi militer NATO telah memperingatkan anggotanya bahwa Presiden Vladimir Putin akan menunjukkan kesiapannya menggunakan senjata nuklir dengan melakukan uji coba di perbatasan Ukraina.
Surat kabar yang berbasis di London itu juga mengatakan Rusia telah memindahkan kereta api yang diduga terkait dengan unit penanggung jawab amunisi nuklir.