EDISI.CO, KEPRI–Kementerian PPN/Bappenas mengusung enam srategi transformasi ekonomi Kepulauan Riau (Kepri). Hal itu disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat membahas hasil kunjungan kerja Kementerian PPN/Bappenas ke Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung pada 4-6 Oktober 2022 lalu.
Kunjungan kerja tersebut memiliki tiga tujuan, yakni memastikan kebijakan pembangunan berjalan sesuai perencanaan pembangunan, mengevaluasi lebih cepat berdasarkan data-data sekunder yang tersedia, dan menganalisis kesimpulan sementara dari temuan lapangan.
Baca juga: Operasi Laut Terpadu Jaring Sriwijaya, Bea Cukai Tangkap Kapal Pengangkut BBM Ilegal
Strategi pertama yakni Kepri Talenta atau menyediakan talenta wisata hingga talenta industri dan ekonomi kreatif. Kedua, Kepri Biru, mengoptimalkan laut sebagai sumber ekonomi baru untuk masa depan. Ketiga, Kepri Kreatif dan Produktif, mengembangkan industri kreatif berskala internasional diiringi dengan industri manufaktur berteknologi tinggi.
Keempat, Kepri Digital, mengembangkan hub digital nasional dan internasional serta mendorong transformasi digital sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan ekonomi Kepri. Kelima, Kepri Merata dan Terintegrasi. Keenam, Kepri Kondusif.
“Dengan enam strategi tersebut, diharapkan pertumbuhan Kepri melaju lebih pesat dan dengan skenario transformasi ekonomi ini bisa mencapai pendapatan per kapita USD 41.946 per kapita di 2045, setara perekonomian Italia saat ini,” ujar Menteri Suharso.
Baca juga: Empat Strategi Pengembangan Hilirisasi Industri Berbasis Komoditas Unggulan
Memiliki 97,65 persen wilayah laut dan 2,35 persen daratan, Kepri memiliki potensi ekonomi biru yang sangat besar. Kementerian PPN/Bappenas sudah merancang Blue Economy Index, dengan Kepri sebagai provinsi tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Banyak potensi laut yang harus dimanfaatkan, tidak hanya untuk perikanan dan hasil laut, tetapi juga harus diciptakan nilai tambah inklusif dan berkelanjutan karena potensi laut bisa mencakup pengolahan ikan, industri galangan kapal, konektivitas logistik laut, juga aktivitas ekonomi lain yang bisa diciptakan dengan kekuatan laut Kepri,” jelas Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.
Kementerian PPN/Bappenas mengusulkan transformasi ekonomi Kepri bertema Blue and Intelligent Historic Island of Indonesia, menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045.
“Dalam tiga hari, Kementerian PPN/Bappenas mengunjungi sepuluh titik termasuk Natuna untuk reformasi sistem kesehatan, hingga Pulau Penyengat, Kabupaten Lingga, Bandara Internasional Bintan Baru, Pelabuhan Kuala Riau, dan Pangkalan Bakamla. Dari rapid assessment, didapatkan preliminary finding dan preliminary recommendation untuk strategi besar transformasi ekonomi Kepri,” pungkas Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi.
Baca juga: Penurunan Indek Kebebasan Pers Kepri dalam Audiensi Gubernur dan Dewan Pers
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad sangat menyambut baik atas rancangan 6 strategi transformasi ekonomi Kepri untuk Kepri dari Bappenas ini. Apalagi keenam strategi tersebut sangat matching dengan kultur dan geografis Kepri. Seperti Kepri Talenta, Kepri Biru, Kepri Kreatif, Kepri Digital, Kepri Merata dan Terintegrasi, serta Kepri Kondusif.
“Kita berharap apa-apa yang sudah dirancang oleh Bappenas untuk Kepri ini membuahkan hasil yang positi nantinya. Semua strategi tersebut sangat matching dengan kondiai kita sebahai daerah kepulauan yang juga sanhat dekat dengan negara-negara tetanngga,” kata Ansar.