
Ilustrasi Netflix. Dok; Ist.
EDISI.CO, TEKNOLOGI- Peneliti Kaspersky telah menemukan bahwa para penjahat dunia maya menyebarkan Trojan, mengumpulkan data pribadi korban, dua kali lebih sering daripada perangkat lunak yang tidak diinginkan (Adware) dengan kedok layanan streaming populer.
Saat mengunduh program berbahaya alih-alih aplikasi streaming, pengguna sekarang cenderung kehilangan akun, kredensial, dan data pembayaran mereka.
Baca juga: Google Uji Coba Passkey, Metode Baru yang Bakal Gantikan Password
Menurut laporan Kaspersky, Senin (24/10), di antara platform streaming paling populer, penjahat dunia maya paling aktif memanfaatkan Netflix – hampir 80 persen pengguna menghadapi ancaman berkedok layanan streaming ini dengan mengunduhnya dari sumber yang tidak dikenal.
Sebagai perbandingan, jumlah pengguna yang mencoba mengunduh program berbahaya atau tidak diinginkan dengan kedok Hulu atau Disney+ delapan kali lebih rendah.
Baca juga: Hacker China Ini Tahu Celah Keamanan Pertahanan Siber AS
“Era platform streaming telah memberi lebih banyak ruang bagi para penjahat dunia maya untuk penipuan dan skema berbahaya lainnya,” kata Vasily M. Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangannya, Senin (24/10).
“Layanan streaming sekarang memproduksi film dan serial mereka sendiri yang hanya dapat ditonton di platform tertentu, tetapi tidak semua pengguna bersedia membayar untuk berlangganan,” sambungnya.
Salah satu skema penipuan langka yang ditemukan oleh Kaspersky yaitu menawarkan pengguna untuk memindai kode QR dalam rangka memenangkan langganan tahunan.
Setelah memindai kode, korban diarahkan ke halaman phishing, di mana mereka diminta untuk memasukkan data pribadi, informasi login ke akun layanan streaming, dan data pembayaran.
“Oleh karena itu, mereka secara aktif mencari cara untuk mengunduh episode baru dari seri yang diinginkan secara gratis di situs pihak ketiga, yang biasanya membawa risiko,” lanjut dia.
“Apalagi sekarang, berkedok layanan streaming, penyerang paling sering menyebarkan Trojan, mencuri data pribadi, akun, dan uang Anda dari kartu kredit,” jelasnya.