EDISI.CO, BATAM– PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) Batam melakukan pelepasan perdana Pipa penyalur lepas pantai (Offshore Line Pipe) untuk Refinery Development Master Plan (RDMP) Lawe-Lawe Balikpapan milik PT Kilang Pertamina Balikpapan pada Kamis (24/11). Pada prosesnya, PT. DSAW berhasil mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 45 persen dalam proyek ini.
Pipa 52 inch ini merupakan proyek pembuatan pipa penyalur lepas pantai terbesar yang pernah dihasilkan oleh pabrikan dalam negeri yang digunakan untuk proyek dalam negeri dan PT. DSAW telah mampu menyelesaikan pembuatannya dengan baik, meskipun melalui proses produksi dan persyaratan quality yang sangat tinggi.
Baca juga: DJKN Beri BP Batam Penghargaan
Untuk diketahui, proyek RDMP ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun oleh Pertamina dalam rangka pengembangan kapasita pengolahan minyak yang sudah ada untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri.
Didalam proyek ini, PT DSAW oleh PT. Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) melalui contractor mereka, JO CPPHK, untuk membuat pipa penyalur lepas pantai dengan persyaratan harus memaksimalkan penggunaan material dalam negeri.
Dalam menunjang program UP3DN Pemerintah, PT. DSAW telah memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang diproduksi di dalam negeri serta bekerja sama dengan rekanan yang ada didalam negeri.
Untuk plate baja digunakan produksi dari PT. Krakatau Posco, kemudian diproses menjadi pipa dengan menggunakan tenaga kerja lokal yang ahli dibidangnya oleh PT. DSAW. Sedangkan untuk pelapisan permukaan pipa juga dilakukan di Batam oleh PT. Bredero Shaw Indonesia.
Baca juga: Rilis Official Trailer, Film Cek Toko Sebelah 2 Siap jadi Suguhan Akhir Tahun
Pada acara pelepasan perdana di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa, Batam tersebut, Pimpinan Citra Mas Grup, Kristenar Wiluan, mengatakan untuk memproduksi pipa jenis ini, pihaknya menghadapi tingkat inspeksi dan prosedur quality yang sangat tinggi.
Dengan kerjakeras, sehingga mempersembahkan pipa terbaik untuk mendukung project di Lawe-Lawe Balikpapan.
“Kepada pak wali (Wali Kota Batam, Muhammad Rudi), kami juga sampaikan terimakasih untuk dukungan prasarana dan dukungan lainnya untuk kawasan industri terpadu Kabil,” ucapnya.
Rudi yang juga Kepala BP Batam, memastikan terus mendorong pembangunan Kota Batam, salah satunya dengan cara mengembangkan infrastruktur.
Dari pengembangan jalan protokol (termasuk sekitar kawasan-kawasan Industri), bandara, juga pelabuhan. Semua ini dilakukan agar aktivitas investasi dan ekonomi Batam kian berkembang. “Jayalah bangsa kita, jaya Indonesia, jaya Kota batam. Sukses buat kita semua,” sebut Rudi.