EDISI.CO, BATAM– Rasidi (39) adalah nelayan yang penulis temui di Kampung Bagan, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Sungai Beduk. Rasidi datang membawa Kopi dan Teh panas saat penulis tengah berbincang dengan Awang Gapar (60) dan Abas (65) tak jauh dari kediaman mereka pada Oktober 2022 lalu.
Tempat tinggal Rasidi tidak jauh dari tempat kami berbincang. Tentang bagaimana para nelayan menghadapi tantangan besar dari perubahan lingkungan laut di Kampung Bagan yang selama ini menghidupi mereka. Sementara dukungan dari pemerintah dirasa belum menyentuh titik yang menjadi soal atas keresahaan mereka tersebut.
Rasidi sedikit menjauh setelah meletakan wadah berisi Kopi, Teh dan gelas di tempat duduk Gapar dan Abas. Ia mengambil posisi duduk di motor yang terparkir di sisi kursi, dengan gelas yang telah berisi kopi.
Baca juga: Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah Dinilai Penting untuk Kota Batam
Rasidi bercerita bagaimana ia dan warga lain di Kampung Bagan terlibat dalam upaya penanaman Mangrove di sekitar kawasan perairan di Kampung Bagan tahun 2021 lalu. Saat ini mereka masih menunggu apakah program serupa masih akan ada tahun depan.
Program ini, kata Rasidi, cukup membantu karena menghasilkan pendapatan di saat penghasilan mereka dari aktivitas melaut semakin sedikit. Juga menjadi upaya bersama memperbaiki lingkungan mangrove di kampungnya sebagai tempat mereka bernaung.
Baca juga: Dua Pemain Inggris Bawa Pulang Kucing Liar dari Qatar
Sejak beberapa tahun belakangan, Rasidi mengaku mulai kesulitan karena penghasilannya sebagai nelayan tidak lebih besar dari kebutuhan keluarga kecilnya.
“Untuk biaya hidup sehari-hari saja tak cukup,” kata Rasidi.
Pada prosesnya, Rasidi mengatakan memang ada bantuan mesin dan alat tangkap untuk kelompok nelayan. Namun kondisi lingkungan pesisir yang tercemar seperti di kampungnya dirasa perlu penanganan yang tidak kalah penting. Utamanya pada upaya pencegahan agar kondisinya tidak semakin buruk.
“Saat ini mencarinya (mencari hasil laut) yang susah. Di dekat-dekat sini Udang tak ada. Kalau kami pergi jauh biayanya besar karena BBM naik,” kata Rasidi.