EDISI.CO, BATAM– Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, menuturkan pencegahan kasus stunting di Kota Batam dari tahun ke tahun semakin baik. Prevelensi stunting pada tahun 2020 sebesar 8,7 persen. Lalu tahun 2021 turun menjadi 6,02 persen. Dan, tahun 2022 turun lagi menjadi 2,42 persen.
“Dalam beberapa tahun penurunannya relatif signifikan dan karena ini Kota Batam mendapat apresiasi,” kata Amsakar saat hadir dalam pengukuhan Bapak Asuh Stunting tingkat Kota Batam di Kodim 0316 Batam, Kamis (15/12) pagi.
Capaian ini, lanjut dia, tak lepas dari peran semua pihak, dari petugas medis, TNI Polri, tenaga pendamping dan umumnya masyarakat.
Baca juga: Masjid Tanjak Batam Kembali Dibuka, Penyelidikan Ditutup
“Alhamdulilah sekarang TNI pun menjadi bagian (melalui program inisiatif Bapak Asuh Stunting, red) untuk menangani stunting ini. Kita tentu berharap angka 2,42 persen segera tertangani,” harap dia.
Amsakar menilai, kehadiran Bapak Asuh Stunting sangat penting. Menurutnya, tumbuh kembang anak Indonesia, khususnya di Batam harus benar-benar dikawal.
Terlebih pada tahun 2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi, yang populasi orang Indonesia didominasi usia produktif.
“Selain itu, juga menjemput Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat pada ulang tahun Indonesia ke 100 tahun,” ungkap Amsakar.
Baca juga: Bus Trans Batam Terapkan Pembayaran Nontunai di 2023
Ia menerangkan, potensi demografis harus disiasati dengan tepat. Dengan bonus demografis yang demikian, jika tepat akan membawa membawa manfaat yang besar. Maka harus disiapkan sejak dini.
“Andil kita menangani stunting, merupakan bagian dari berkontribusi bagi bangsa dan negara,” imbuh dia.
Amsakar menyebutkan, atensi semua pihak sangat luar biasa perihal penanganan stunting ini. Ia bercerita perihal kunjungan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada awal November 2021 lalu.
“Saat itu ada MoU dengan seluruh perguruan tinggi di Batam dan pembentukan kelurahan bebas stunting,” ucap dia.
Senada dengan upaya pusat, Batam juga bergerak dengan segala potensinya. Amsakar memaprakan dengan menggerakan 22 puskesmas, membentuk tenaga pendamping keluarga dengan jumlah sekitar 1.500 orang.
“Tim turun di 12 kecamatan untuk berikan edukasi hingga pemberian vitamin,” ucapnya.
Baca juga: Kementerian Kominfo Gelar Bootcamp Animasi dan Game di Batam
Dandim 0316 Kota Batam Letkol Inf Galih Bramantyo menyebutkan, ini merupakan bagian dari upaya bersama menangani stunting. Menurut dia, seyogyanya Batam sudah tak lagi ada kasus ini.
Namun demikian, senada dengan Amsakar, ia merasa bangga bahwa kolektivitas semua pihak menuai hasil. Penanganan stunting semakin baik.
“Alhamdulillah kasusnya terus menurun, mari wujudkan Batam zero kasus stunting,” ajaknya.
Sebelum kegiatan pengukuhan Bapak Asuh Stuting tingkat Kota Batam ini, pada momen yang beriringan Amsakar Achmad bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Batam dan perwakil BKKBN baik pusat maupun daerah, mengikuti secara daring kegiatan serupa tingkat Provinsi Kepri dari Kodim 0316.