EDISI.CO, KEPRI– Memasuki bulan Januari 2023, risiko tekanan inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diperkirakan sedikit menurun. Namun, terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai.
Beberapa resiko inflasi tersebut antara lain: peningkatan curah hujan dan dampak musim angin utara yang berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas bahan pangan terutama komoditas cabai, sayur, dan ikan di tengah permintaan yang meningkat menjelang hari raya Imlek; pencabutan aturan PPKM yang mendorong kenaikan mobilitas dan permintaan jasa angkutan; serta kenaikan cukai rokok tembakau dan rokok elektrik.
Baca juga: LAZ Batam Modali Pedagang Sayur Keliling
Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri akan terus memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang dilakukan dengan melaksanakan pertemuan mingguan guna mengantisipasi kenaikan inflasi ke depan.
Upaya pengendalian inflasi pada tahun ini juga akan dilakukan melalui perluasan dan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dimulai pada tahun lalu. Sebagaimana diketahui, GNPIP merupakan langkah nyata pengendalian inflasi di tengah ekspektasi inflasi yang tinggi sebagai pengaruh dari kenaikan inflasi global.
Baca juga: Angin Utara Berhembus Kencang, Aktivitas Nelayan Pesisir Batam Mulai Terganggu
Gerakan ini dilakukan secara nasional dan berfokus pada 3 (tiga) program utama yakni meningkatkan produksi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah dan stabilisasi harga pangan melalui pelaksanaan operasi pasar.