
Kantor Pusat Pelayanan Air Moya Batam-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM– Warga Perumahan Cipta Green Mansion, Tanjung Pinggir, Sekupang, Batam menyambangi kantor pusat pelayanan air PT Moya Indonesia Batam di Batam Centre, Batam pada Kamis (12/1/2023). Kedatangan rombongan warga ini dalam rangka meminta perbaikan layanan air di kediaman mereka yang sudah mati total sejak setahun terakhir.
Warga tiba di kawasan ini sekitar pukul 10.00 WIB. Perwakilan warga kemudian diterima dan berkoordinasi hingga sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Menjaring Masukan dari Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Tahun 2024
Ketua RT 003 RW 005 Perumahan Cipta Green Mansion Batam, Yusfin Juliansyah, ketika ditemui seusai ia dan perwakilan warga yang diterima PT Moya Indonesia Batam, mengatakan segala keluhan yang dirasakan warga sudah disampaikan kepada pihak Moya.
Pada prosesnya, Moya akan menghadirkan solusi dalam bentuk pengadaan suplai air melalui Mobil Tangki untuk warga yang terdampak sampai nantinya kondisi layanan air berjalan normal kembali. Solusi sementara tersebut diterima warga dan mereka tetap berharap layanan air di rumah-rumah warga segera kembali normal seperti beberapa tahun sebelumnya.
Baca juga: 5 Titiak Jalan yang Akan Ditingkatkan BP Batam pada 2023
“Dari Moya, mereka akan bantu dengan mobil tangki bagi warga yang suplai airnya terganggu. Tapi kami tetap ingin ada solusi agar air di tempat kami kembali normal seperti sebelumnya,” tutur Yusfin.
Yusfin melanjutkan, ia dan warga akan menunggu sampai beberapa minggu ke depan perihal janji perbaikan dari Moya. Jika nantinya tidak ada perubahan, maka ia dan warga akan kembali datang untuk menagih janji Moya.
Indriana (55) salah satu warga Perumahan Cipta Green Mansion yang ikut dalam rombongan ini mengaku sangat kesulitan dengan ketiadaan air selama ini. Ia mengaku harus mengangkut air dengan galon dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Kalaupun air hidup, itu hanya berlangsung beberapa jam antara pukul 02.00 WIB sampai 04.00 WIB dan sangat pelan.
Baca juga: Menjaring Masukan dari Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Tahun 2024
Ia dan warga lain kadang harus patungan untuk mendatangkan mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air.
Indri juga mengeluhkan tarif yang dibebankan kepadanya menyentuh angka mencapai Rp200 ribu sebulan. Padahal ia tidak mendapatkan layanan air sepanjang hari.