EDISI.CO, NASIONAL- Bank Indonesia (BI) memantau fungsi intermediasi perbankan mengalami kenaikan dobel digit sepanjang tahun lalu. Analisis Uang Beredar BI mencatatkan kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh 11,0% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 6.387,0 triliun pada Desember 2022.
“Perkembangan penyaluran kredit terjadi pada golongan debitur korporasi naik 14,5% YoY menjadi Rp 3.265,2 triliun pada akhir 2022. Sedangkan debitur perorangan tumbuh 8,7% menjadi Rp 3.068,4 triliun,” dikutip dari laman BI, Rabu (25/1).
Baca juga: Erick Thohir: Mimpi Besar Pemerintah Sambungkan Aceh sampai Lampung dengan Jalan Tol
Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Desember 2022 terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumsi.
Kredit Modal Kerja tumbuh 11,7% menjadi Rp 2.888,9 triliun pada Desember 2022. Bersumber dari Desember 2022 pada sektor Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 11,0% menjadi Rp 743,0 triliun. Terutama pada sub sektor Industri Farmasi dan Jamu di Banten.
Baca juga: Libur Imlek, 456 Ribu Tiket KAI Ludes Terjual
Sementara itu, KMK sektor Konstruksi tumbuh 5,9% YoY menjadi Rp 240,2 triliun pada Desember 2022. Terutama pada sub sektor Bangunan Jalan Tol di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Sedangkan, Kredit Konsumsi tumbuh 9,4% YoY menjadi Rp 1.834,3 triliun pada Desember 2022. Terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang naik 17,0% menjadi Rp 117,7 triliun serta Kredit Multiguna naik 9,9% menjadi Rp 1.078,3 triliun.
“Di sisi lain, Kredit Investasi pada Desember 2022 tumbuh 11,5% YoY menjadi Rp 1.663,8 triliun. Terutama didorong oleh KI Konstruksi serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan.
Kredit Investasi sektor Konstruksi pada bulan Desember 2022 tumbuh sebesar 1,9% YoY menjadi Rp 161,6 triliun pada akhir 2022. Seiring perkembangan kredit pada sub sektor Bangunan Jalan Tol.
Adapun kredit investor sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 27,2% menjadi Rp 204,0 triliun terutama pada kredit sub sektor Pengolahan Data.