EDISI.CO, NASIONAL– Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., mengatakan gejala awal gangguan kesehatan mental dapat dilihat dari munculnya beberapa penyakit tertentu, sampai menimbulkan stres karena adanya perasaan tertekan, cemas atau tegang sehingga menuntut tubuh seseorang untuk melakukan penyesuaian.
“Dalam kondisi stres yang berkepanjangan perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang profesional,” kata Yayi saat menjadi narasumber Sekolah Wartawan bertajuk Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di ruang Sidang 1, Gedung Pusat UGM, Senin (13/2) seperti termuat dalam laman ugm.ac.id.
Baca juga: Dua Pembobol Mobil di KFC Batam yang Sempat Viral, Ditangkap
Penyebab timbulnya stres ini, menurut Yayi bisa disebabkan oleh pekerjaan hingga faktor ekonomi, relasi hubungan dengan pasangan dan orang tua yang tidak harmonis.
Gangguan kesehatan mental bisa menimbulkan dampak pada gangguan secara fisik, pikiran dan emosional.
Adapun gejala umum stres yang ditemui pada gangguan fisik adalah mudah kelelahan, pusing, diare, tekanan darah naik, mual, sakit di dada, gemetar, sakit perut, sulit tidur, susah bernafas, peningkatan detak jantung dan gatal-gatal di kulit.
Sementara gangguan pikiran ditunjukkan adanya sulitnya konsentrasi, mudah lupa, sulit mengambil keputusan, distorsi, berpikir irasional, sulit mengingat, paranoia, kesulitan menyelesaikan masalah dan gagal fokus.
Baca juga: Maret 2023, Pemko Batam Gelar Sembako Murah
Sedangkan gangguan pada emosional dan tindakan, dapat dilihat dari tanda seseorang itu mudah marah, menarik diri, banyak absen (tidak hadir), sering terlambat, terlalu sensitif, makanan yang kompulsif, menyelesaikan masalah dengan pelarian ke minuman keras, obat dan rokok. Lalu, gangguan dalam hubungan interpersonal dan perubahan pada pola tidur dan pola makan.
Jika dibiarkan berlarut larut, kata Yayi, tingkat stres yang berlebihan bisa menjurus pada kondisi depresi dengan adanya gejala munculnya perasaan sedih yang berlebihan, kehilangan minat dan kesenangan, perasaan merasa tidak berguna, gangguan tidur dan gangguan selera makan, menjadi tidak bersemangat, mengalami konsentrasi rendah dan perasaan tidak berdaya.
“Depresi ini sangat berbahaya jika punya ide bunuh diri, dimulai dari mengurung diri maka bisa memunculkan seseorang untuk ide bunuh diri,” paparnya dalam tulisan yang dibuat Gustri Grehenson ini.
Soal gejala awal gangguan kesehatan mental ini seharusnya perlu disosialisasikan pada orang tua dan guru-guru di sekolah sehingga bisa mendeteksi jika ada remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental di awal.
Baca juga: 4 Sikap Pemerintah Indonesia terkait Penyanderaan Pilot Susi Air
“Bisa identifikasi, gejala depresi ringan dan sedang bisa konsultasi dengan profesional. Sayangnya di tidak semua daerah punya psikolog di puskesmas, apalagi ini belum menjadi program prioritas nasional,” jelasnya dalam tulisan berjudul “Mengenali Sejak Dini Gejala Gangguan Kesehatan Mental” ini.
Sebagai Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Yayi menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan banyak kampus lain yang tergabung dalam jejaring kampus sehat untuk melakukan kegiatan pengabdian edukasi dan sosialisasi soal menjaga kesehatan mental di masyarakat.