
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 yang dimulai pada Sabtu (4/3/2023) hari ini, sampai 10 Maret 2023 mendatang-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 yang dimulai pada Sabtu (4/3/2023) hari ini, sampai 10 Maret 2023 mendatang, membawa Rp12 miliar untuk masyarakat di lima pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Berlayar dengan KRI Pattimura-371 yang menjadi motor Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, tim dari Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri dan personal TNI AL dari Lantamal IV Batam akan menjangkau Pulau Tarempa di Kabupaten Kepulauan Anambas; Midai dan Subi Besar di Kabupaten Natuna; Tambelan Besar di Kabupaten Bintan dan Singkep di Kabupaten Lingga.
“Masyarakat di kelima pulau tersebut dapat langsung menukarkan uang lusuh yang dimiliki dengan uang layak edar, termasuk uang tahun emisi terbaru. Bank Indonesia juga menerapkan metode penukaran wholesale kepada retailer, instansi pemerintah/swasta, dan perbankan untuk memperkuat kecukupan uang di wilayah tujuan,” tutur Kepala KPw BI Kepri, Suryono, di acara seremoni pelepasan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Bintang 99 Persada, Batu Ampar.
Baca juga: Kemenparekraf Tinjau Potensi Kemitraan Pariwisata dan Ekraf Batam
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 juga menjadi momentum Bank Indonesia dalam berkontribusi nyata pada pengendalian inflasi. Bersinergi dengan Bulog, Bank Indonesia berupaya menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan kebutuhan bahan pokok ke masyarakat di 5 (lima) pulau tujuan.
Upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan penguatan produksi tanaman pangan melalui penyaluran 2.000 bibit cabai merah kepada petani di Kab. Lingga.
Selanjutnya, untuk memperkuat literasi masyarakat pada Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan NKRI, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dilengkapi dengan program edukasi “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” kepada masyarakat di setiap pulau tujuan.
Edukasi diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah; kebanggaan terhadap Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan negara; serta pemahaman terhadap peran Rupiah dalam perekonomian.