EDISI.CO, KEPRI– Data yang dikeluarkan Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur pada Selasa (7/3/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, sebanyak 42 orang dinyatakan hilang. Sementara dari 10 orang yang dinyatakan meninggal, enam diantaranya sudah berhasil diidentifikasi.
Selanjutnya, dalam rapat yang dipimpin oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi itu, empat orang warga mengalami luka berat. Tiga orang dikirim ke Pontianak melalui Kapal Bukit Raya dan satu orang korban kritis lainnya dibawa ke Pulau Ranai dengan Kapal Indra Perkasa untuk mendapat penanganan medis selanjutnya.
Baca juga: 15 Korban Berhasil Dievakuasi dari Dua Desa Terdampak Longsor di Natuna
Sebanyak 27 rumah ambruk tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (6/3/2023) sekitar pukul 11.00 WIB ini.
Berikutnya, sebanyak 1.216 orang mengungsi. Dengan perincian 219 orang di pengungsian PLBN; 215 orang di Puskesmas; 500 orang di Pelimpak dan Masjid Al-Furqon dan 218 orang di SMA 1 Serasan.
Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, mengatakan data tersebut berdasarkan hasil perhimpunan data dan pencarian di hari pertama pada Senin (6/3/2023) kemarin. Data ini akan diupdate secara berkala.
Sebelumnya diberitakan, tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakusi 15 korban longsor dari Desa Genting dan Desa Pangkalan Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada Senin (6/3/2023) hingga pukul 17.30 WIB. Tim SAR lalu melakukan pendataan pada korban yang berhasil ditemukan, namun terkendala terputusnya jaringan komunikasi di Kecamatan Serasan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, dalam keterangan yang diterima pada Senin (6/3/2023) malam, menuturkan perkiraan jumlah korban dalam bencana tanah, longsor ini sebanyak 50 orang.