
Edisi/mui.or.id
EDISI.CO, NASIONAL– “Membaca Al-Quran dan Ember Bocor” adalah kisah hikmah yang tersaji untuk menggambarkan keutamaan membaca Al-Quran. Keutamaan yang tidak hanya diperoleh bagi yang membacanya secara tartil dan mengetahui maknanya, namun juga bagi mereka yang belum paham dengan itu.
Seperti termuat dalam laman nu.or.id edisi Rabu (22/3/2023), Rektor Universitas Al-Azhar dan Mufti Darul Ifta Mesir, Syekh Muhammad Sayyid Thanthawi (wafat 2010) merilis fatwa bahwa membaca Al-Quran, meskipun tanpa mengetahui maknanya tetap mendatangkan pahala bagi pembacanya.
Syekh Thanthawi memfatwakan “Dari keumuman hadits-hadits yang datang dari Nabi Muhammad saw diketahui keutamaan membaca Al-Qur’an dan luasnya pahala bagi pembacanya, baik yang pandai dalam membacanya dan mengetahui makna-maknanya, maupun yang tidak” (Muhammad Sayyid Thanthawi, Tsawabu Qiraatil Qur’an li Ghairil Mahir bi Qiraatihi wa li Man La Yafhamu Ma’aanihi, 27 Juni 1991, Nomor Fatwa 7046).
Kisah Ember Bocor
Di dalam tulisan berjudul “Kisah Ember Bocor dan Tadarus Al-Quran tanpa Mengerti Maknanya” diceritakan Ziyad, seorang anak kecil yang suka ikut kakeknya ke manapun perginya. Di bulan Ramadan, ia habiskan waktu untuk tadarus Al-Qur’an bersama kakeknya. Ia juga ikut ke masjid untuk melakukan shalat jamaah dan ibadah lainnya. Karenanya Ziyad tumbuh menjadi anak saleh dan akrab dengan tradisi keagamaan.
Baca juga: Tiga Wilayah Indonesia dengan Kecamatan Terbanyak
Suatu malam setelah shalat tarawih kakek dan Ziyad mengikuti tadarus Al-Qur’an di masjid seperti kebiasaan bulan Ramadan di tahun sebelumnya. Namun sekarang ada hal yang mengganjal di hatinya. Ia bingung apakah ada faedah bagi kakeknya yang terus membaca Aal-Quran namun tidak hafal dan tidak tahu maknanya. Ziyad sampaikan itu kepada kakeknya melalui bisikan.
Sesampai di rumah, kakeknya merespon pertanyaan Ziyad. Ia memberitahu cucunya kalau ada ember bocor di bangunan/gudang yang tidak jauh dari rumah mereka. Ia menyuruh Ziad mengambil ember tersebut dan membawanya. Kondisi ember tersebut ternyata lebih dari bocor, namun juga kotor banyak debu.
Sang kakek kemudia menyuruh Ziyad memasukan air ke dalam ember yang bocor tersebut. Meskipun terus diisi air, ember itu tidak penuh. Setiap Ziyad mengisinya, air segera keluar melalui lubang bocornya. Hal ini dilakukan Ziyad berulang, sesuai dengan arahan kakeknya.
Meskipun tidak dapat menampung air karena bocor, kakek Ziyad memperlihatkan ember tersebut kini bersih tanpa debu karena aliran air yang menyentuhnya secara berulang.
Apa yang terjadi pada ember yang semula kotor menjadi bersih, karena berulang tersirami air. Laiknya hati seorang muslim yang membaca Al-Quran secara terus menerus. Al-Quran membersihkan hati dan menjadikan kita semakin akrab dengan agama Islam yang merupakan agama paling baik di antara sekian agama samawi.
Karenanya, teruslah kamu melanggengkan membaca Al-Qur’an, meskipun tidak hapal dan tidak tahu maknanya sehingga mendapatkan balasan dan pahala dari Allah ta’ala,”
(Ahmad As-Sayyid, storyrealistic dengan beberapa penyesuaian) seperti termuat dalam laman nu.or.id edisi Rabu 22 Maret 2023.