EDISI.CO, BATAM– Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta Pertamina untuk memastikan distribusi gas elpiji berjalan dengan aman dan lancar selama bulan Ramadan.
Ia menuturkan, hal tersebut menindak lanjuti laporan dari masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg atau gas melon di kota Batam pada beberapa waktu lalu.
“Ternyata ada panic buying yang dilakukan oleh masyarakat, selain itu juga karena sebelumnya ada kendala distribusi dari Pertamina,” tuturya, Senin (27/3/2023).
Wahyu menambahkan, banyak masyarakat atau pelaku UMKM yang memanfaatkan momen Ramadan untuk berjualan atau membuka bazar kuliner. Sehingga jika terjadi keterlambatan pendistribusian, akan sangat berdampak pada masyarakat.
“Terlambat satu hari saja, dampaknya bisa seminggu. Pengiriman dalam sehari itu biasanya rutin di pangkalan, bisa ribuan hingga ratusan ribu gas elpiji yang terkirim,” terangnya.
Baca juga: Insentif untuk Tokoh Agama di Batam Segera Cair
Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria pada Selasa (21/3/2023) lalu menegaskan tidak ada kelangkaan gas elpiji, melainkan adanya kendala distribusi saja.
“Empat hari lalu memang ada kendala distribusi dari Tanjunguban ke Batam,” ujarnya.
Pada proses pemulihan distribusi, Pertamina menambah ekstra pelayanan dari agen ke pangkalan. Bahkan agen yang libur pada hari Minggu tetap disuruh buka agar dapat melayani pendistribusian gas ke pangkalan.
“Setengah hari saja ada kendala distribusi, memang mesti cepat dipulihkan. Untuk kebutuhan elpiji di Batam sebanyak 150 metrik ton per hari.” papar Satria.
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan gas elpiji selama Ramadan, Pertamina telah menambah pasokan gas elpiji bersubsidi sebanyak 34.160 tabung di Batam dan 8.400 tabung di Karimun.
Satria juga mengimbau agar masyarakat tidak menimbun elpiji saat ada kendala pendistribusian dan menggunakan gas elpiji sesuai dengan keperluan saja.
“Masyarakat tidak perlu melakukan panic buying, distribusi LPG juga sudah lancar. Beli secukupnya, jangan menimbun dan jangan menjual kembali,” imbaunya.
Penulis: Irvan F.