
Tim SPAM Batam membongkar sambungan air ilegal di kawasan Sungai Jodoh Batam-Edisi/BP Batam.
EDISI.CO, BATAM– Kepala Badan Pengusahaan (BP Batam) Batam Muhammad Rudi, berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan air bersih di Kota Batam.
Hal ini menyikapi keluhan masyarakat Batam beberapa waktu lalu terhadap air di wilayah mereka yang kerap mati dan hanya mengalir di waktu tertentu saja.
“Air menjadi prioritas saya, saya akan bertangggung jawab dan saya akan selesaikan. Saya mohon masyarakat kota Batam kasih waktu kepada kita,” ujar Rudi, Selasa (2/5/2024).
Ia menyebutkan salah satu faktor penyebab terjadinya permasalah penyaluran air bersih tersebut yakni karena masa transisi pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari PT. Adhya Tirta Batam (ATB) ke PT. Moya.
“Masalah air sebagaimana yang kita ketahui ini ada transisi yang sudah berjalan 2-3 tahun, tidak mungkin bisa saya selesaikan secara langsung. Tapi dalam seminnggu ini saya sudah sampaikan pada pengelola untuk segera diselesaikan,” ungkapnya.
Baca juga: Kemenag dan Garuda Indonesia Teken Kontrak Pemberangkatan Ibadah Haji 2023
Menurutnya, pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Batam tak berjalan beriringan dengan kapasitas kebutuhan air. Terlebih jumlah penduduk Batam dikatakannya saat ini telah mencapai 1,3 juta orang. Bahkan ia menuturkan penambahan penyambungan saluuran air baru sudah mencaoai 30 ribu.
“Maka salah satu yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menambah pompa air dari DAM ke tempat pengaliran.
Oleh karena itu pihaknya terus menggesa pembangungan instalasi Water Treatment Plant (WTP) di waduk Sei Beduk.
“Kita sudah bangun WTP yang berkapasitas 500 liter per detik, mudah-mudahan tahun ini siap. Kalau ini siap maka aliran air akan lancar lagi,” jelasnya.
Selain itu, Rudi menyebutkan, diperlukan juga peremajaan terhadap seluruh jaringan instalasi air yang sudah berusia hampir diatas 20 tahun.
“Ini membutuhkan dana yang cukup besar. Satu WTP itu bisa mencapai ratusan miliar. Kalau saya bangun 4 WTP, maka butuh 600-700 miliar. Saya bangun instalasi semua, akan diganti semua, maka saya butuh sampai 2 triliun,” ucapnya.
“Jadi saya mohon kepada masyarakat, kepada pengguna air jangan ada satu masalah yang kecil itu dibesar-besarkan tapi datang kepada kita,” pungkasnya.
Penulis: Irvan F.