EDISI.CO, BATAM– Suhu panas yang melanda Kota Batam dalam beberapa pekan terakhir membuat penggunaan sebagian masyarakat meningkatkan penggunaan pendingin ruangan seperti Air Conditioner (AC) dan kipas angin untuk menghilangkan rasa panas yang menyengat.
Pada aplikasi AccuWeather pada hari ini menyatakan suhu udara di area Batam dan sekitarnya berada pada angka 33 derajat Celcius.
Tak ayal, pemakaian dari kedua pendingin ruangan secara terus menerus tersebut membuat tagihan tariff listrik menjadi naik.
Hal ini dirasakan oleh salah satu warga Batam, Yola (24). Ia mengaku dalam sebulan terakhir ia lebih sering menggunakan AC dirumahnya dibandingkan hari biasanya.
“Batam sekarang panasnya gak wajar, rasanya lebih menyengat. Biasanya dirumah pakai AC kalau malam mau tidur aja. Sekarang bisa hampir non stop seharian AC nyala,” tuturnya, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Hewan Kurban Masuk Batam Dipastikan Sehat
Ia menambahkan, dalam sebulan dirinya biasa membeli token pulsa hanya Rp100 ribu. Namun sejak penggunaan AC dirumahnya meningkat, ia jadi haris membeli token pulsa dalam sebulan menjadi Rp150 ribu hingga Rp180 ribu.
“Untuk naiknya ya tergantung, yang pasti sekarang saya kalau isi token harus lebih dari Rp100 ribu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Suratman mengatakan, faktor penyebab suhu panas ini dikarenakan posisi gerak semu matahari saat ini masih berada dekat khatulistiwa.
“Tutupan awan sedikit dan juga pengaruh dari pemanasan global serta perubahan iklim global,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan seharusnya jika tidak ada pemanasan global dan perubahan iklim pada bulan Mei berpotensi turun hujan.
Menyikapi anomali cuaca ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan yang terpapar sinar matahari langsung. Kemudian, pabila berada di luar ruangan agar memakai pelindung untuk kulit/tubuh.
“Jaga kebutuhan cairan pada tubuh agar tidak dehidrasi,” pungkasnya.
Penulis: Irvan F