EDISI.CO, BATAM– Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Batam, Firmansyah, menyampaikan Pemerintah Kota (Pemko) Batam berkomitmen menjaga ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat untuk mengendalikan inflasi. Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.
“Alhamdulillah Provinsi Kepri khususnya Kota Batam, tingkat inflasi dalam kondisi terkendali dan dibawah angka inflasi nasional,” ujar Firmansyah, saat ditemui usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara virtual di gedung Pemko Batam, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Kebijakan Penambahan Rombel dan Kelas Online saat Masih Ada Sekolah Belum Penuhi Kuota
Melansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Inflasi Kota Batam pada Juni 2023 tercatat sebesar 0,52 persen. Jumlah tersebut berada dibawah angka inflasi nasional sebesar 3,52 persen.
Kendati demikian, Firmansyah menyebutkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam secara intensif melakukan pengawasan guna menjaga serta mengantisipasi kenaikan harga barang penyumbang inflasi di Kota Batam.
“Bukan berarti kita bisa nyaman dan santai. Kita harus tetap turun ke pasar untuk melakukan pengendalian secara terstruktur. Sehingga timgkat inflasi Kota Batam yang terkendali ini tetap terjaga dengan baik,” paparnya.
“Utamanya adalah menjaga ketersedian bahan-bahan pokok dipasar,” jelas Firmansyah.
Sementara itu, Mendagri Tito dalam kesempatan tersebut menyampaikan evaluasi terkait pengendalian inflasi secara nasional.
Ia mengatakan terdapat beberapa komoditas bahan pokok yang perlu diwaspadai karna berpotensi mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi.
“Komoditas yang perlu kita waspadai yakni telur ayam ras, daging ayam ras, jagung, cabai, bawang putih, dan gula konsumsi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus bekerja keras dan bersinergi sehingga target inflasi pemerintah sebesar 3 persen dapat tercapai.
“Kita mesti bekerja keras untuk menurunkan 0,5 persen lagi. Ini tidak mudah karna melibatkan semua wilayah sebesar indonesia,” kata dia.
Penulis: Irvan F