EDISI.CO, KEPRI– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) bersama pemerintah kabupaten/kota akan membangun sistem hydrant di laut yang dapat digunakan untuk memadamkan api secara cepat apabila ada kebakaran yang terjadi di pulau. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan sistem Hydrant di laut ini sebagai upaya mengantisipasi musibah kebakaran di masa mendatang.
“Karena di Kepri ini banyak juga pulau-pulau yang rawan kebakaran, tapi di Pulau Buluh ini saya dengar sudah sering ada kebakaran, jadi untuk Pulau Buluh hydrant-nya dibangun Pemprov Kepri,” kata Gubernur Ansar saat berkunjung ke Pulau Buluh, Senin (24/7/2023).
Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam tidak memiliki anggran untuk pengadaan alat pemadaman kebakaran berupa pompa air asin di Pulau Buluh maupun pulau-pulau pesisir lainnya di Kota Batam.
“Mereka minta pompa air asin, ini perawatannya mahal, kalau tidak terawat dengan baik dia bisa berkarat. Tentu kita dokaan agar tidak ada musibah kebakaran,” ujar Rudi saat ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Batam, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Korban Kebakaran Pulau Buluh dapat Bantuan dari Pemprov Kepri
Ia menyebutkan, pihaknya saat ini hanya bisa memberikan pembekalan melalui Dinas Damkar Kota Batam dan aparatur pemerintahan seperti Camat dan Lurah terkait upya pencegahan kebakaran kepada warga yang tinggal di pulau-pulau tersebut.
“Kita akan menggalakan kepada Camat dan Lurah upaya preventif agar tidak terjadi kebakaran. Saya kira item-itemnya mereka sudah tahu, ajak duduk bersama RT/RW itu diselesaikan dulu,” paparnya.
Baca juga: 33 Warga Terdampak Kebakaran di Pulau Buluh
Menurutnya, pengadaan alat pemadam kebakaran seperti pompa air asin dan lainnya untuk pulau-pulau di pesisir tersebut dapat dilakukan melalui CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Batam.
“Itu nanti Dinas Damkar yang harus lebih aktif melobi kepada perusahaan-perusahaan. Kasih tau saya biar saya telepon agar CSR diarahkan ke sana. Jadi Pak Azman harus aktif mencari itu, jangan pasif,” ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Provinsi Kepri menyiapkan bantuan dengan total nilai Rp428,6 juta. Rincian bantuan tersebut yaitu 8 rumah mendapat bantuan senilai Rp50 juta, 1 rumah mendapat bantuan Rp25 juta, 1 rumah Rp2,4 juta, dan 1 rumah Rp1,2 juta.
Adapun satu orang warga Pulau Buluh yang meninggal dunia akibat bencana kebakaran diberikan santunan oleh Pemprov Kepri sebesar Rp15 juta yang diberikan ke ahli waris. Rumah Zakat juga memberikan bantuan untuk warga Pulau Buluh berupa 150 kaleng daging kurban rendang.
Gubernur Ansar menyampaikan permintaan maafnya baru hadir di Pulau Buluh, karena saat kejadian dirinya sedang dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Anambas. Namun saat itu ia sudah memerintahkan BPBD dan Dinas Sosial Kepri untuk bergerak cepat membantu warga Pulau Buluh.
Selanjutnya, Gubernur Ansar juga akan memberikan bantuan untuk pembangunan Masjid Jami Nurul Iman di Pulau Buluh. Ia sudah memberi perintah ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kepri untuk menggambar desain renovasi Masjid Jami Nurul Iman.
“Kalau mau merenovasi masjid, jangan tanggung-tanggung sekalian untuk 20-30 tahun kedepan, nanti kalau sudah ada gambarnya kami siap bantu,” kata Gubernur Ansar.