
Warga Pulau Rempang dan Galang di Jembatan 4 Barelang pada Senin (21/8/2023). Warga menolak tim terpadu yang akan melakukan pengukuran tata batas hutan di Pulau Rempang sebelum ada pertemuan dengan Wali Kota Batam-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM– Warga Pulau Rempang memenuhi Jembatan 4 Barelang, Kecamatan Galang, pada Senin (21/8/2023). Warga menolak kedatangan tim gabungan yang akan melakukan pengukuran tata batas hutan di Pulau Rempang terkait rencana pengembangan Pulau Rempang ke depan.
Warga meminta tim gabungan untuk menunda pengukuran sampai Wali Kota/Kepala BP Batam datang menemui warga. Warga menunggu Rudi di kampung mereka agar semua masyarakat bisa mendengar langsung.
Warga juga menyampaikan mereka hanya mempertahankan kampung yang sudah mereka tinggali secara turun temurun.
“Jangan ada kegiatan dulu sebelum ada pertemuan,” kata Ketua LPM Kelurahan Rempang Cate, Samsurizal kepada perwakilan tim gabungan.
Baca juga: Aliansi Pemuda Melayu Desak LAM Batam Nyatakan Sikap Tolak Penggusuran Kampung di Rempang dan Galang
Samsurizal melanjutkan, aspirasi warga dalam berbagai pertemuan selama ini hanya ditampung. Karena perwakilan yang datang tidak dapat mengambil kebijakan.

Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri yang hadir di lokasi, mengatakan pihaknya akan hadir dalam pertemuan yang akan dilaksanakan di Pulau Rempang.
Ia meminta warga untuk bubar, bersamaan dengan tim gabungan yang tidak jadi melakukan kegiatan sampai adanya pertemuan antara pemerintah dengan warga.
“Saya akan hadir dengan pak Dandim,” kata Nugroho.
Warga berkumpul sejak sekitar pukul 09.00 WIB di Jembatan 4 Barelang. Mereka tetap bertahan meskipun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur kawasan tersebut.
Tidak hanya anak muda, orangtua dan ibu-ibu juga ambil bagian dalam aksi tersebut.