EDISI.CO, BATAM– Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri) Kota Batam akan menggelar pelatihan budaya pada 20 dan 21 Desember 2023 mendatang. Pelatihan budaya ini akan dipusatkan di Gedung LAM, Batam Kota, Batam.
Sekertaris Umum LAM Kepri Batam, YM H. Raja Muhamad Amin, menuturkan pelatihan budaya ini meliputi Pantun; Gurindam Dua Belas; Permainan Rakyat; dan membuat Tudung Manto.
Ia menjelaskan inti dari gelaran pelatihan budaya ini sebagai upaya bersama melestarikan budaya, khususnya Budaya Melayu dengan cara yang baik dan benar. Harapannya semua peserta yang terlibat dalam pelatihan budaya ini mendapatkan apa yang seharusnya mereka perlukan, sehingga dapat turut serta menjaga dan memajukan Kebudayaan Melayu di lingkungan terdekatnya.
Pihaknya juga menginginkan semua pihak yang terlibat dapat berkolaborasi secara maksimal untuk saling memberi manfaat. Utamanya pada peningkatan pemahaman terkait filosofi Budaya Melayu yang terkandung dalam Pantun; Gurindam Dua Belas; Permainan Rakyat; dan Tudung Manto.
“Dalam Budaya Melayu terkandung falsafah, yang kalau kita dapat pahami akan sangat bermanfaat untuk kita. Terutama dalam menjaga kerukunan di masyarakat,” kata Raja Amin ketika dihubungi pada Sabtu (16/12/2023).
Edisi/bbi.
Amin melanjutkan, pihaknya menargetkan 80 peserta dapat ambil bagian dari pelatihan budaya. Utamanya para guru dan pengurus LAM di tingkat kota dan kecamatan. Karena mereka akan menjadi penghubung yang akan mengajarkan Budaya Melayu di masyarakat.
Baca juga: Kepala Bapenda jadi Pegawai Teladan Pemko Batam
Dalam pelatihan ini, LAM Kepri Kota Batam memaksimalkan instruktur-instruktur yang memang mahir di bidangnya masing-masing. Baik itu pegiat Budaya Melayu yang ada di Kota Batam maupun di Kepri.
Para peserta akan terlibat aktif dalam pelatihan ini. Karena mereka akan mendapatkan teori dan menjalani praktik langsung selama dua hari pelatihan budaya di Gedung LAM Kepri Kota Batam ini.
“Kami ingin para guru dapat mengajarkan ke anak-anak murid mereka, dari tingkat yang paling awal yakni play group. Sehingga sejak dini mereka tahu tentang Budaya Melayu,” tuturnya lagi.
Amin juga menyebutkan beberapa permainan tradisional yang akan diajarkan dalam pelatihan ini. Diantaranya Alat permainan: Gasing; Kaki bajang (engrang); Angkung (terbuat dari bulu ayam); Canang (patok lele); Congkak (congklak)-permainan perempuan; Semance (Adu kekuatan tapi tidak membahayakan).
Adapun jenis pemainan untuk anak TK yang akan diketengahkan diantaranya sembunyi kain sarung; membuat boneka dari kain sarung; sembunyi endok; senapan pelepah pisang; main dop; dan main asing (main belon).
“Pelatihan ini akan interaktif.”