
Menteri Transmigrasi, Miftitah Sulaiman saat mengunjungi rumah relokasi di Tanjung Banon, Rempang-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM– Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman, datang ke Pulau Rempang pada Rabu (26/2/2025). Ia sampai ke Kampung Tanjung Banon, lokasi rumah relokasi yang disiapkan untuk warga terdampak rencana PSN Rempang Eco City sekitar pukul 13.00 WIB. Di sana ia berbincang dengan tim dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dan warga yang sudah setuju dan pindah ke rumah relokasi.
Ia mendapat informasi terkait sertifikat rumah yang belum diterima warga, padahal mereka sudah lama pindah. Juga terkait dengan fasilitas rumah ibadah. Atas keluhan tersebut, Iftitah langsung berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN. Menjanjikan sertifikat akan segera terbit.
Demikian juga dengan rumah ibadah, yang akan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah warga. Apalagi sudah mendekati bulan suci Ramadan.
Di simpang empat yang menghubungkan Kampung Pasir Panjang, Sembulang dan Dapur Enam, tepatnya di Kampung Sungai Buluh, warga yang menolak rencana penggusuran akibat PSN Rempan Eco City, menunggu. Mereka membawa spanduk berisi pesan penolakan atas rencana penggusuran.
Seusai dari agenda di rumah relokasi, rombongan Iftitah sempat berhenti dan menemui warga yang terus berjuang mempertahankan ruang hidup mereka. Ia disambut oleh warga yang berdiri di tepi jalan dengan spanduk di tangan.
“Panjang umur pak, dengarkan kami rakyat bapak, kami mohon pak,” kata Roziana, salah satu warga di sana.
Miswadi, warga lain yang juga hadir, mengatakan Iftitah menyampaikan bahwa pihaknya merencanakan program transmigrasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco City. Menggantikan kebijakan relokasi yang saat ini ditentang oleh masyarakat yang ia temui itu.
Miswadi menuturkan pihaknya tetap dengan pendirian awal, bahwa mereka menolak penggusuran.
“Kami tetap menolak direlokasi. Kami menolak transmigrasi lokal. Kami bilang transmigrasi lokal dan relokasi itu sama.”
Dalam potongan video saat bertemu dengan warga yang menolak penggusuran, Iftitah menyampaikan terimakasih atas aspirasi warga. Ia menyampaikan ingin betul-betul mengakomodasi hak warga.
Ia juga mengaku sudah menyampaikan kondisi masyarakat Rempang pada Presiden Parbowo Subianto. Pihaknya menawarkan diri untuk datang ke rempang dan mencari solusi atas persoalan yang terjadi di Pulau Rempang. Salah satu yang ditawarkan adalah konsep transmigrasi lokal.

Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman, saat menemui warga yang menolak relokasi di Simpang Dapur Enam, Pulau Rempang-Edisi/ist.
“Bedanya dengan relokasi, kalau relokasi bapak ibu cuma diambil terus dipindahkan. Tapi kalau transmigrasi, kami mau buat memindahkan kehidupan,” kata Iftitah.
Lebih lanjut, Iftitah menjelaskan ia sengaja turun menemui warga, sebagai penghargaan untuk warga yang menyampaikan aspirasi saat kedatangannya itu. Padahal ia mengaku belum punya otoritas atau kewenangan.
Terkait dengan rencana kebijakan transmigrasi lokal untuk warga, Iftitah mengatakan ia menghargai pilihan warga yang belum mau pindah. Karena transmigrasi itu harus dilakukan secara sukarela sesuai undang-undang.
“Makanya nanti saya sampaikan saya akan berjalan dengan cara saya. Yang penting kita tidak saling ganggu. Pada saatnya kita duduk bareng, saya akan sering datang kalau saya sudah punya otoritas.”