
Joget 60-an. Warga Pulau Rempang Menggelar berbagai perlombaan di momen Agustusan. Kegiatan warga ini sebagai ekspresi perjuangan warga menolak penggusursan-Edisi/bbi.
EDISI.CO, BATAM– Masyarakat Pulau Rempang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB) melakukan sejumlah kegiatan sebagai ekspresi perjuangan mereka menjaga kampung. Di momen kemerdekaan ini, warga berjuang dalam rupa yang riang gembira.
Masyarakat dari beberapa kampung di Pulau Rempang menggelar perlombaan. Mulai dari permainan domino; lomba karaoke; memasak; joget balon; lomba joget 60an; dan lomba senam.
Selain itu, warga juga menggelar jalan santai dan orasi bersama bahwa warga Pulau Rempang menolak tergusur dari kampung-kampung mereka. Warga bersama-sama membacakan pernyataan sikap. Isinya adalah pesan bahwa masyarakat Pulau Rempang terus berjuang menjaga kampung, laut dan darat mereka. Memastikan ruang hidup yang diwariskan oleh nenek moyang mereka tetap lestari untuk anak cucu mereka kelak. Berikut detail pernyataan sikap warga Pulau Rempang:
Baca juga: 80 Tahun Indonesia: Runtuhnya Negara Hukum dan Wajah Baru Otoritarianisme

“Kami Masyarakat Pulau Rempang Terjajah di Negeri Yang Merdeka!
Kampung, Tanah, dan Laut Kami dirampas atas nama pembangunan.
Segala cara dilakukan untuk mengusir kami dari tanah leluhur kami.
Intimidasi, terror, kekerasan hingga iming- iming politisi telah kami hadapi.
Keringat, air mata hingga darah telah mengucur hingga keadilan timpang di pulau rempang.
Hari ini kami menegaskan perjuangan tidak akan padam.
Kami mungkin ditekan, tapi kami tidak akan patah.
Perlawanan akan tumbuh dan berkembang dari setiap kampung- kampung di Pulau Rempang.
Perlawanan terhadap perampasan ruang hidup dan kesewenang- wenangan.
Ketahuilah kami tidak akan mundur, sebutir pasir di pantai tidak akan berubah menjadi kaca, sejengkal pun tidak akan bergeser kampung-kampung di pulau rempang.
Perlawanan kami akan terus berlanjut hingga semua orang meyakini Rempang Tidak Boleh Tumbang!
Hidup Rempang ! Hidup!
Hidup Perempuan Yang Melawan! Hidup!
Tolak Proyek Rempang Eco City!
Tolak Relokasi !
Tolak Tipu Tipu Transmigrasi!
Rempang Menolak Tumbang!
Kami ada dan Berlipat Ganda!”
Rangkaian kegiatan warga ini dipusatkan di Lapangan Sepakbola Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang di Pulau Rempang. Puncak acara terlaksana pada Minggu (17/8/2025) mulai pagi sampai siang. Malam harinya warga kembali berkumpul untuk bersama-sama membacakan pernyataan sikap sebagai penutup.

Baca juga: Warga Rempang Tolak Kampung Mereka disebut Hutan
Di lokasi acara, juga terpajang spanduk yang berisi pesan bahwa masyarakat Pulau Rempang menolak digusur dari kampung-kampung mereka. Spanduk-spanduk ini memang selalu ada di banyak kegiatan yang digelar masyarakat Pulau Rempang.
Kagiatan yang bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia ini, dilaksanakan untuk memperlihatkan bahwa Rempang adalah pulau yang berpenghuni. Ada masyarakat yang telah turun temurun menghuni Pulau Rempang. Mereka menjaga warisan leluhur untuk mereka tempati saat ini dan anak cucu mereka kelak.
Kegiatan ini juga menyiratkan bahwa perjuangan masyarakat menjaga kampung dan ruang hidup mereka tetap ada. Menunjukkan bahwa masyarakat terus memperjuangkan tetap terjaganya laut dan darat mereka.